Makassar (ANTARA) - Asosiasi Punya Harapan yang digagas alumni penerima beasiswa Chevening, Inggris, siap memberikan keterempilan dan pengetahun pada 500 anak didik pemasyarakatan (Andikpas) di Sulawesi Selatan pada masa adaptasi normal baru.
"Sulsel menjadi salah satu dari delapan target Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) secara nasional yang akan kami jangkau untuk diberikan modal keterampilan," kata Pendiri Asosiasi Punya Harapan Andress Hamenda pada keterangan persnya di Makassar, Minggu.
Menurut dia, mendapatkan pendidikan yang baik adalah hak asasi setiap orang. Hal ini juga berlaku bagi remaja pemuda yang pernah terlibat tindakan pidana. Dengan tersedianya pendidikan berkelanjutan bagi Andikpas, sangat diharapkan mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Harapan tersebutlah yang menggerakkan pendirian Asosiasi Punya Harapan untuk menjangkau Andikpas sejak 2018 lalu. Namun karena alasan pandemi COVID-19, kini tidak bisa menjangkau langsung memberikan bekal keterampilan, maka akan dilakukan secara virtual mulai 25 Agustus - 29 Agustus 2020 yang didukung Kedutaan Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste.
British Embassy Jakarta menyadari betapa pentingnya hal ini dan mendukung pemenuhan hak andikpas dalam memperoleh pendidikan melalui program Chevening Alumni Program Fund.
Adress mengatakan khusus tahun ini saat pademi COVID-19 melanda, kunjungan ke LPKA – LPKA di seluruh Indonesia ditiadakan termasuk kujungan untuk pelatihan. Namun British Embassy Jakarta dan Punya Harapan berkomitmen untuk tetap melaksanakan pelatihan ini dengan penyesuaian pelatihan berbasis online (daring).
"Maka pelatihan kali ini berupa pelatihan kewirausahaan,bahasa Inggris, harmoni agama serta barbershop dirancang sebaik mungkin untuk disampaikan secara online dan serentak kepada 7 LPKA di Sumatera dan 1 LPKA di Sulawesi Selatan dengan jumlah 500 anak didik pemasyarakatan sebagai peserta," katanya.
Adapun 8 LPKA yang akan disasar dua lembaga kemitraan ini adalah LPKA Bandar Lampung, Batam, Bengkulu, Maros, Medan, Muara Bulian, Pangkalpinang, dan Tanjungpati. Pelatihan secara virtual ini akan dilaksanakan 3 jam setiap hari pada pukul 09.00 – 12.00 WIB pada tanggal 25 hingga 29 Agustus 2020.
Webinar ini akan dibuka langsung oleh HE Owen Jenkins (Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste) dan Ahmad Taufan Damanik (Chevening Alumni/Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) pada pukul 08.50 – 09.00 WIB pada tanggal 25 Agustus 2020. Kegiatan ini juga akan menampilkan pembicara-pembicara lintas daerah yang ahli di bidangnya.