Makassar (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar segera mengumpulkan klub dan sekolah sepak bola (SSB) untuk duduk bersama mencari solusi terbaik khususnya pengaturan jadwal latihan atau penggunaan Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan.
Hal itu dikemukakan Kadispora Makassar Hendra Hakamuddin di Makassar, Jumat, menanggapi kebijakan yang perlu dilakukan agar tidak terjadi konflik atau bentrok karena tidak adanya jadwal yang disepakati.
"Jadi kami akan undang dan disini (klub) bisa mengeluarkan pendapatnya masing-masing atau curhat. Kami tentunya juga akan menawarkan berbagai alternatif bagi semuanya," ujar dia.
Ia menjelaskan, Dispora akan berusaha membuat jadwal yang bisa mengakomodir semuanya. Sebab dengan semakin banyak yang datang, sementara lapangan yang tersedia begitu terbatas, maka akan semakin sulit.
Selain itu, pihaknya juga rencana akan mengistirahatkan lapangan minimal satu kali seminggu atau setiap hari Senin, untuk disiram dan sebagainya.
"Di Karebosi ada tiga lapangan, dulu (sebelum COVID-19) bisa digunakan sampai malam karena ada lampu. Namun dalam kondisi tidak normal ini,lampu tidak lagi dinyalakan sehingga tim yang biasa main malam, juga terpaksa datang sore," ujarnya.
Menurut dia, ada beberapa lapangan di Makassar yang juga belum beroperasi karena COVID-19 seperti lapangan Hasanuddin dan Lapangan Telkom. Sehingga klub atau pemain kemudian memilih lapangan Karebosi untuk bisa bermain.
"Dengan kondisi itu, secara otomatis membuat peserta membludak. Makanya kami rencana akan kumpulkan semua tim agar tidak terjadi bentrok(berebut lapangan)," jelasnya.