Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyebut bahwa peringatan Hari Pahlawan adalah momentum mempererat persatuan melawan pandemi COVID-19.
"Kalau waktu jaman perjuangan, bagaimana kita bisa merebut kemerdekaan ini. Kalau sekarang, tantangan kita adalah bagaimana menyelesaikan persoalan bangsa yang tidak mudah, khususnya di masa pandemi saat ini dibutuhkan kebersamaan, persatuan, bagaimana kita bergotong royong," katanya
saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan, di Taman Makam Pahlawan Kota Makassar, Selasa.
Di hadapan nisan makam pahlawan, nampak raut wajah sedih Nurdin Abdullah menahan rasa duka. Kepalanya ditundukkan seraya memanjatkan doa dengan khusyuk untuk para pendahulu bangsa.
Prof HM Nurdin Abdullah berharap, momentum Hari Pahlawan digunakan untuk mempererat persatuan dan kebersamaan. Apalagi, di tengah tantangan bagi seluruh elemen masyarakat untuk menyelamatkan dari bencana alam, narkoba, radikalisme, dan persoalan COVID-19 yang sedang melanda dunia.
Menurut Nurdin, yang paling penting saat ini yakni menyusun rencana dan strategi untuk sama-sama melangkah pada pemulihan ekonomi di Sulsel.
"Di samping menyelesaikan persoalan pandemi dan mengendalikan COVID-19, serta melindungi seluruh masyarakat dan merawat yang sakit. Memulihkan ekonomi, itu juga yang paling penting," ujarnya.
"Jadi pandemi kita kelola dengan baik, ekonomi kita juga sudah berangsur membaik, karena ini bukan persoalan Indonesia tapi persoalan dunia," sambungnya.
Hal senada juga disampaikan Penjabat Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin saat tampil sebagai pembina upacara pada peringatan Hari Pahlawan 10 November di Halaman Kantor Wali Kota Makassar.
Kata dia, jika dahulu pahlawan kita berjuang dengan mengangkat senjata, maka sekarang kita berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa, seperti: kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham- paham radikal, termasuk berjuang melawan pandemi COVID-19.
"Mari tunjukkan kontribusi kita kepada bangsa dan negara dengan menjadi pahlawan masa kini yang memiliki empati untuk menolong sesama, saling menghargai dan menghormati satu sama lain," ujarnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, momen bersejarah bagi bangsa Indonesia ini diperingati dengan membatasi peserta upacara sebagai wujud menerapkan protokol kesehatan dikarenakan situasi masih dalam masa pandemi COVID-19.
"Kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan bersatu, bergotong royong mengisi kemerdekaan membangun negeri. Kita buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang tangguh, berdaya saing, penuh dengan daya kreasi yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia," jelasnya.
Selain dihadiri kepala SKPD lingkup Pemkot Makassar, upacara juga dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan daerah di antaranya Kapolretabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip laksana, Kepala Kejari Makassar Andi Sundari Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP M. Kadarislam Kasim.
Berita Terkait
OJK mengakhiri restrukturisasi kredit karena perbankan sudah resilien
Minggu, 31 Maret 2024 18:00 Wib
Komisi IX DPR meminta Kemenkes sosialisasikan vaksin berbayar COVID-19
Minggu, 31 Desember 2023 6:04 Wib
Kapolda Sulbar imbau masyarakat mewaspadai penyebaran COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 17:49 Wib
Kemenkes : Saat ini belum ditemukan mutasi baru virus COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 16:13 Wib
Wapres Ma'ruf Amin : Pemerintah terus pantau perkembangan COVID-19
Senin, 18 Desember 2023 14:34 Wib
Menko PMK berpesan agar warga terapkan Prokes saat liburan Natal dan tahun baru 2024
Senin, 18 Desember 2023 14:04 Wib
WHO : Ada sembilan varian COVID-19 yang kini mendominasi di dunia
Minggu, 17 Desember 2023 19:23 Wib
Presiden Jokowi : Pemerintah belum putuskan untuk imbau pakai masker soal COVID-19
Jumat, 15 Desember 2023 13:02 Wib