Hal itu dikemukakan Endang sebelum Debat Publik III Pilwali Makassar 2020 yang digilar di salah satu stasiun tv swasta nasional di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan debat publik putaran terakhir itu diikuti empat paslon mulai nomor urut 1 - 4 yakni Ramdhan Pomanto - Fatmawati, Munafri Arifuddin - Rahman Bando, Symasu Rizal MI- Andi Fadly dan Irman Yasin harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menyampaikan visi dan misi, termasuk program strategisnya.
Khusus Debat Publik III ini, lanjut dia, mengangkat permasalahan COVID-19, disabilitas, Narkoba dan permasalahan sosial lainnya. Dalam hal ini, keempat paslon membeberkan upaya penanggulangannya dengan strateginya.
Pemilihan lokasi debat publik III tetap di Jakarta untuk ketiga kalinya, berdasarkan rekomendasi pihak Polrestabes Makassar yang bertujuan menghindari gesekan antarpendukung paslon, juga kerumunan yang dapat menimbulkan klaster baru.
Sementara para panelis yang membuat pertanyaan bagi masing-masing paslon sesuai dengan latarbelakang pendidikan dan pengalamannya, diantaranya adalah Guru Besar Fakultas Kedoketeran Universitas Hasanuddin Prof Dr Idrus A Paturusi, Guru Besar Fisip Unhas Prof DR
Hasrullah dan Ketua LBH Apik Lusia Palulungan.
"Semoga dengan adanya Debat Publik ini diharapkan dapat menjadi ajang ide dan program dari masing-masing paslon," kata Endang.
Sementara itu, keempat paslon memberikan ide dan gagasan untuk membangun dan memperbaiki Kota Makassar jauhg lebih baik ke depan.
Sebagai gambaran, paslon nomor urut 4 melakukan pendekatan penanganan pandemi COVID-19 dengan mempelajari empat fase yakni fase awal, masa ketakutan, selanjutnya fase kedua masa pembelajaran dan fase ketiga masa adaptif untuk menjalani kehidupan baru.
Sedang Paslon nomor urut 2 mengaku telah berpartisipasi dengan membagikan 4 juta masker berstandar WHO sepanjang masa pandemi COVID-19. Hal itu dinilai sebagai bentuk kepedulian pada masyarakat.
Sedang paslon nomor urut 1 dan 3 yang merupakan petahan mengatakan, diawali dengan melakukan pemetaan di lapangan dan memfungsikan triangel trust (membangun kepercayaan pada tiga elemen) yakni pemerintah, masyarakat dan tenaga kesehatan yang berkolaborasi menangani persoalan di lapangan.
