Makassar (ANTARA) - Tim Jubir Presiden RI Novri Susan PhD bersama Ketua Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM M Najib Azca PhD membedah dua buku tentang konflik karya civitas akademika Unhas secara virtual, Sabtu.
Novri Susan menyampaikan buku "Damai Di Bumi Sawerigading" karya Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu serta Juru Runding Konflik sekaligus Dosen FK Unhas dr Farid Husain berjudul "Hadir Untuk Perdamaian dari Poso ke Afghanistan" merupakan pasangan yang saling melengkapi.
Ia menjelaskan buku karya dr Farid mengarah pada kegiatan praktik, sementara buku Damai di Bumi Sawerigading lebih kepada aspek akademik.
Sementara Najib Azca menyampaikan kedua buku ini sama-sama menyampaikan narasi damai.
Untuk buku damai di Bumi Sawerigading, narasi damai berada di tingkat lokal dengan corak konflik kekerasan sporadis dan terpencar di tingkat desa.
Sementara itu, sumber konflik bukan pada aspek SARA, melainkan motif ekonomi dan perubahan struktural sosial ekonomi dalam proses modernisasi.
“Buku karya dr Farid, narasi bercorak reflektif, praksis dan biografis mengenai peran dan keterlibatan dalam proses perdamaian di Poso, Ambon, Aceh, Papua hingga Afghanistan," ujarnya.
"Penulisnya merupakan sosok langka, seorang dokter dengan kecakapan dan kemampuan tidak biasa guna meretas jalan menuju perdamaian,” sambung Najib.
dr Farid selaku penulis mengatakan buku ketiga tentang konflik yang ditulisnya tersebut hadir sebagai bentuk dari ide dan gagasan yang patutnya ditulis agar tidak mudah hilang dan lenyap.
Ia menuturkan konflik hadir karena adanya perasaan ketidakadilan dan rasa kecewa dalam berbagai bidang. Perasaan ini akan hilang jika ada kepuasan yang dirasakan dan berujung pada situasi damai.
Perdamaian ini memiliki peran penting dalam membangun bangsa. Pada kesempatan ini, dr Farid juga menyampaikan beberapa aktifitas beliau dalam mengupayakan perdamaian.
"Laksana seniman, dibutuhkan kreativitas dalam penyelesaian atau antisipasi agar konflik tidak terjadi. Tidak ada resep baku dan berlaku secara umum dalam penyelesaian konflik, ciptakan kepercayaan kepada yang berkonflik sebagai salah satu upaya dari penanganan konflik," sebutnya.
Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu menjelaskan buku ini merupakan hasil penelitian penulis, yang bertujuan mencari mekanisme berbasis kultur dan fenomena lokal dalam penyelesaian konflik.
Secara khusus, buku ini hadir untuk menjawab pertanyaan kekerasan komunal di suatu tempat, tetapi tidak terjadi di tempat lain, sekalipun memiliki karakter konflik yang sama.
“Konflik Luwu sebagai kajian karena beberapa alasan. Salah satunya konflik dan kekerasan komunal yang terjadi di wilayah Luwu merupakan konflik lokal," ujarnya.
"Namun, memiliki karakter kekerasan komunal yang terjadi di tempat lain juga representasi karakter kekerasan komunal wilayah lain di Indonesia,” lanjut Prof Dwia.
Berita Terkait
Surya Paloh: Saatnya tutup buku lama dan buka buku baru
Senin, 22 April 2024 18:38 Wib
Pemprov dan BKKBN Sulsel gunakan buku pedoman percepatan penurunan stunting
Minggu, 31 Desember 2023 23:20 Wib
KPP DPRD Sulsel meluncurkan buku perjalanan politik legislator perempuan
Sabtu, 16 Desember 2023 22:02 Wib
Menko Airlangga : Buku Putih Strategi Nasional menjadi acuan transformasi digital RI
Rabu, 6 Desember 2023 12:44 Wib
Telkom optimistis kinerja tahun buku 2023 tumbuh positif
Sabtu, 2 Desember 2023 15:05 Wib
Dandim 1402 Polewali Mandar sosialisasikan buku netralitas TNI
Kamis, 9 November 2023 22:32 Wib
Balai TN Taka Bonerate Selayar menyiapkan buku panduan wisatawan
Kamis, 19 Oktober 2023 1:53 Wib
251 dosen Unhas ikut uji sertifikasi penulis dan editor buku oleh BNSP
Kamis, 5 Oktober 2023 19:32 Wib