Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar meminta proses pemulihan pascamasa tanggap darurat gempa bumi berkekuatan 6,2 megnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, tetap dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah kabupaten dan provinsi.
"Saya harapkan teman-teman di kabupaten berkolaborasi melakukan penanganan dan pembenahan serta menjaga kebersihan. Yang terpenting, juga tetap memperhatikan protokol kesehatan apalagi masih dalam kondisi COVID-19," kata Ali Baal Masdar di Mamuju, Jumat.
Gubernur menyatakan yang juga perlu mendapat penanganan, yaitu masyarakat diberikan "trauma healing" apalagi masih terjadi beberapa gempa susulan.
"Saya berharap 'stakeholder' atau pemangku kepentingan terkait perlu menerjunkan tim yang mampu melakukan penanganan trauma kepada para pengungsi," harap Ali Baal Masdar.
Sementara Danrem 142 Tatag Brigjen TNI Firman Dahlan menyampaikan bahwa yang menjadi prioritas utama pascabencana alam di Sulbar adalah pencarian dan evakuasi, perawatan korban, penyaluran bantuan kemanusiaan.
Kemudian, pengembalian roda perekonomian, pengembalian operasional layanan pemerintah, fasilitas umum dan sosial, pelayanan pengungsian dan kesehatan, menjamin ketersediaan BBM khususnya di rumah sakit, pendataan kerusakan rumah masyarakat dan menjamin kelancaran arus transportasi antardaerah.
"Dengan berakhirnya masa tanggap darurat, sebenarnya berbagai fasilitas bantuan sudah harus dikembalikan kepada pemiliknya. Namun pihak kami sudah menyurat agar fasilitas tersebut masih tetap standby, begitu juga dari personel kami (TNI), tetap siap membantu," kata Firman Dahlan yang juga sebagai Komandan Satgas Penanggulangan Bancana Gempa Bumi Sulbar.
Sedangkan Sekretaris Provinsi Sulbar, Muhammad Idris menyampaikan, dengan berakhirnya masa tanggap darurat maka berakhir pula segala tugas yang telah dicapai.
Namun lanjut Muhammad Idris yang juga sebagai Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Bancana Gempa Bumi Sulbar, sejumlah tugas baru kembali menunggu dan harus segera diselesaikan
"Tugas-tugas berat yang masih menghadang saat ini adalah aspek kesehatan. Seperti kita ketahui, jumlah pengungsi sesuai yang terdata, yakni mencapai 71.000 orang dan itu rentan dengan adanya penyakit atau gangguan kesehatan diantara mereka," terang Muhammad Idris.
Berita Terkait
Polewali Mandar Sulbar kembangkan literasi berbasis inklusi sosial
Rabu, 1 Mei 2024 20:04 Wib
BPBD: Material longsor menutup jalan Trans Sulawesi di Mamuju Tengah
Rabu, 1 Mei 2024 13:36 Wib
Pamuji Raharja Jabat Kepala Kanwil Kemenkuham Sulbar
Selasa, 30 April 2024 19:14 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar edukasi pelaku UMKM agar terus berkembang
Selasa, 30 April 2024 0:18 Wib
Pj Gubernur Sulbar ajak Lapas berbudaya anti korupsi
Senin, 29 April 2024 18:46 Wib
Pemprov Sulbar mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui aplikasi Sapota
Senin, 29 April 2024 18:15 Wib
Disbun Sulbar dorong petani sawit miliki STDB
Senin, 29 April 2024 14:26 Wib
Kodim 1427 Pasangkayu dampingi petani kembangkan jagung
Senin, 29 April 2024 6:30 Wib