"Perusahaan menyiapkan dana TJSL ini untuk membantu masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang masih belum ada kepastian kapan akan berakhir," kata Corporate Secretary PT Pelindo IV, Dwi Rahmad Toto di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan penyaluran dana TJSL tahun ini bakal dikelompokkan dalam empat pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Keempat pilar itu adalah pilar pembangunan ekonomi, pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan lingkungan dan pilar pembangunan hukum dan tata kelola.
Menurut dia, masing-masing pilar ini akan mendapatkan penyaluran dana TJSL sesuai dengan kebutuhannya.
Sebagai gambaran, untuk pilar pembangunan ekonomi dialokasikan anggaran Program Pendanaan UMK (Usaha Mikro Kecil) TJSL sebesar Rp3,6 miliar, serta pilar pembangunan sosial, lingkungan dan hukum tata kelola sebesar Rp6,88 miliar.
“Pada pilar lingkungan dan sosial, ada yang disalurkan untuk sektor bencana alam dan non bencana alam yang disebabkan oleh wabah, pelestarian alam, sarana ibadah dan pendidikan,” katanya.
Sedangkan di pilar sosial, ekonomi dan hukum, penyaluran dana TJSL juga diperuntukkan bagi sektor kesehatan, pembangunan sarana dan prasarana umum, serta pengentasan kemiskinan.
Toto menjelaskan bila dibagi dalam Program Pendanaan UMK dan TJSL, sebanyak Rp3,6 miliar dari dana yang disalurkan tahun ini dialokasikan untuk Pendanaan UMK. Sementara dana sebesar Rp3 miliar untuk pengembangan kluster pertanian dan perikanan komoditas unggulan daerah, serta sinergi BUMN.
“Untuk anggaran peningkatan promosi dan pemasaran mitra bisnis sebesar Rp600 juta dalam bentuk pembinaan dan pelatihan,” katanya.
Sementara itu untuk TJSL, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp6,88 miliar.
Dari jumlah itu sekitar 2,18 persen untuk bencana alam, 2,91 persen untuk pendidikan, 3,63 persen untuk kesehatan, 29,07 persen untuk sarana dan prasarana, 2,18 persen untuk pelestarian alam, 17,44 persen untuk sarana ibadah dan 42,59 persen untuk bansos dalam rangka pengentasan kemiskinan.*
