Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar bersama para stakeholder seperti pihak swasta dan organisasi masyarakat bersepakat mendorong tata kelola kolaboratif membuka ruang ekspresi dan toleransi pemuda di kota "anging mammiri" itu.
Kesepakatan itu mengemuka dalam Lokakarya Tata Kelola Kolaboratif yang digelar oleh Bappeda Kota Makassar bekerja sama dengan unsur swasta dan organisasi masyarakat (CSO) di Makassar, Rabu.
Para stakeholder juga menandatangani naskah komitmen bersama melalui aplikasi digital dengan tema Optimalisasi peran stakeholder dalam meningkatkan ruang ekspresi generasi muda yang lebih toleran di Kota Makassar.
Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin, kegiatan ini sangat positif untuk melihat situasi dan konsisi pemuda saat ini terutama yang terkait dengan ruang ekpresi.
Berkaitan dengan hal tersebut, sejumlah program telah disiapkan untuk menfasilitasi pemuda dalam mengisi pembangunan melalui ruang ekspresi itu, sekaligus membangun sikap tolera.
Turut hadir selaku Pembicara dari CSO yang diwakili oleh FORUM Belajar BERANI (Belajar Anak Milenial) Andi Ahmad Yani menyampaikan situasi dan kondisi generasi muda baik secara nasional, regional dan lokal khususnya Kota Makassar.
"Makassar sejak dulu terkenal sebagai kota dengan tingkat keberagaman tinggi. Namun, perkembangan Kota Makassar saat ini memperlihatkan bahwa keberagaman itu mulai memudar," katanya.
Mencermati hal itu, lanjut dia, maka dinilai sangat penting adanya kebijakan yang berbasis bukti, sehingga hasil dari kebijakan itu akan berdampak pada terfasilitasinya kebutuhan masyarakat dan bisa lebih mengefisienkan anggaran.
Sementara itu, Kepala Bappeda Andi Khadijah Iriani mengatakan, beberapa program prioritas yang akan menfasilitasi ruang ekpresi generasi muda.
Dia mengatakan Wali Kota Makassar Mohmmad Ramdhan Pomanto, yang dilantik 26 Februari 2021 telah menyusun sejumlah program prioritas yang akan menfasilitasi sejumlah tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini.
"Termasuk bagaimana menfasilitasi ruang ekspresi dan toleransi di kalangan anak muda yang oleh banyak pihak memiliki masalah," ujarnya.
Hal senada dikemukakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulsel Latunreng bahwa pemuda perlu diberi ruang ekspresi, sehingga menumbuhkan generasi yang memiliki kreativitas yang siap menjadi SDM handal bagi bangsa dan negara ini.
Berita Terkait
Pemkot Makassar dan USAID Madani berkolaborasi kembangkan komunitas
Rabu, 26 Juli 2023 0:32 Wib
ESDM: Bioenergi terpenuhi 10 persen dari target 23 persen EBT 2025
Kamis, 31 Maret 2022 0:43 Wib
Direktur Eksekutif JMM: Santri garda terdepan kampanyekan Islam moderat
Minggu, 20 Februari 2022 19:43 Wib
PT PNM resmi menanggalkan status perseroan
Rabu, 3 November 2021 19:18 Wib
USAID: Ada kemajuan demokrasi di kabupaten/kota di Indonesia
Selasa, 24 Agustus 2021 15:10 Wib
Kesbangpol : Ormas terdaftar di Kota Makassar tersisa sekitar 500
Selasa, 29 September 2020 5:56 Wib
Lembaga Madani dan USAID dukung pembentukan Forum Barani Makassar
Selasa, 29 September 2020 5:49 Wib
MADANI dukung tata kelola pemerintahan kolaboratif di Kota Makassar
Rabu, 19 Agustus 2020 15:06 Wib