Moskow (ANTARA) - Tudingan bahwa virus corona bocor dari salah satu laboratorium di Kota Wuhan, China tengah "lebih bersifat politis".
Pernyataan itu diungkapkan oleh pakar penyakit menular kenamaan di Rumah Sakit Universitas Jenewa, Didier Pittet.
Tidak ada bukti bahwa virus corona bocor dari laboratorium Wuhan, kata Pettet, yang juga merupakan penemu pembersih tangan, kepada Kantor Berita Sputnik Rusia dalam wawancara yang dipublikasi Sabtu (31/7).
Orang-orang sering lupa bahwa bakteri penghancur pertama yang lolos dari sebuah laboratorium terjadi di Amerika Serikat, catatnya.
Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump gencar menyuarakan dugaan bahwa virus corona baru yang pertama kali ditemukan di pasar hewan Wuhan, China, itu kemungkinan akibat kelalaian yang bersumber dari laboratorium virologi Wuhan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menurunkan tim ahlinya melakukan penyelidikan tentang asal-usul COVID-19 di Wuhan, namun hasilnya secara definitif tak menyebut adanya kebocoran virus dari laboratorium.
Sumber: Xinhua
Berita Terkait
Hasil uji lab : Ikan mati di laut Selayar Sulsel aman dikonsumsi
Kamis, 26 Januari 2023 6:21 Wib
Dinkes Sulsel tunggu hasil uji laboratorium Warga dicurigai KLB Pertusis
Jumat, 13 Januari 2023 5:24 Wib
Menkes: 12.500-15.000 bayi baru lahir di Indonesia alami penyakit jantung bawaan
Kamis, 29 Desember 2022 14:53 Wib
PAIR Lab didirikan untuk pastikan kesinambungan riset di Sulsel
Minggu, 4 Desember 2022 16:56 Wib
Dinkes Sulsel tunggu hasil lab pasien suspek hepatitis akut asal Sulbar
Rabu, 18 Mei 2022 8:03 Wib
AS bantah tuduhan Rusia atas keterlibatan di laboratorium biologi Ukraina
Kamis, 10 Maret 2022 10:44 Wib
Kemenkes: Pelaku perjalanan luar negeri boleh lakukan tes pembanding di lab berbeda
Senin, 14 Februari 2022 23:05 Wib
BRIN: Varian Omicron lebih cepat menular dan kemungkinan lolos tes lab PCR
Jumat, 17 Desember 2021 17:49 Wib