Beijing (ANTARA) - China pada Rabu mengatakan siap melanjutkan komunikasi dengan pemimpin pemerintahan baru Taliban di Afganistan dan menyebut hal itu sebagai "satu langkah penting" dalam rekonstruksi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam konferensi pers di Beijing, ketika ditanya apakah China akan mengakui pemerintahan baru yang para pemimpinnya ditunjuk pada Selasa.
Taliban menunjuk sejumlah petinggi di kalangan mereka untuk mengisi pos-pos menteri di pemerintahan baru Afghanistan, termasuk rekan pendiri kelompok militan itu sebagai perdana menteri dan seorang buronan dalam daftar terorisme AS sebagai menteri dalam negeri.
China menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Afghanistan, ujar Wang.
Setelah pada Agustus Taliban berhasil menguasai Afghanistan, China menyerukan pembentukan sebuah pemerintahan yang "terbuka dan inklusif".
"Kami berharap otoritas Afghanistan yang baru secara luas akan mendengarkan masyarakat dari semua ras dan faksi sehingga dapat memenuhi aspirasi rakyatnya sendiri dan harapan masyarakat internasional," kata Wang.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
NasDem berkomitmen gabung koalisi untuk membantu pemerintahan Prabowo
Kamis, 25 April 2024 19:24 Wib
Presiden Jokowi : Capres-cawapres terpilih harus persiapkan diri
Rabu, 24 April 2024 12:38 Wib
Capres Ganjar Pranowo pilih berada di luar pemerintahan
Selasa, 26 Maret 2024 14:35 Wib
NasDem: Bukan prioritas dukung atau oposisi pada pemerintahan baru
Kamis, 21 Maret 2024 2:53 Wib
Sulbar merumuskan model pengorganisasian tim pengelola SPBE setiap OPD
Sabtu, 16 Maret 2024 13:19 Wib
Pemkot Makassar dan Peruri teken MoU digitalisasi layanan pemerintahan
Minggu, 10 Maret 2024 5:44 Wib
Prabowo menjanjikan Indonesia lebih banyak sambut investasi
Selasa, 5 Maret 2024 16:11 Wib
Indo Barometer: Posisi ideal PDIP menjadi oposisi di pemerintahan mendatang
Sabtu, 17 Februari 2024 8:06 Wib