Makassar (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Selatan menargetkan panen udang windu sebanyak 300 ton hingga akhir 2021.
"Target kita sekitar 300 ton hasil panennya. Semoga semua panennya bisa dilakukan tahun ini supaya pengiriman ekspornya juga bisa disegerakan," kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Sulsel Hardi Haris di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan budi daya udang windu dilakukan di Kabupaten Pinrang dengan menggunakan lahan seluas 1.000 hektar dan 30 juta benih udang sejak Agustus 2021.
Dari 30 juta benih udang yang disiapkan, DKP Sulsel baru melakukan penyebaran benih sebanyak 17 juta dan menargetkan penyebaran seluruh benih bisa selesai hingga akhir November ini.
"Benih yang sudah ditabur baru 17 juta, yang 30 juta saya maunya kalau bisa tersebar di November semua. kalaupun ada yang nyeberang ke Desember tidak masalah juga. Kita berharap tidak banyak yang ke Desember, makanya harus dikejar," kata Hardi.
Ia menyatakan bahwa persoalan utama dalam penaburan benih udang yakni terbatasnya induk udang jenis premium.
Meski demikian, Hardi memastikan bahwa panen pertama sudah bisa dilakukan pada akhir bulan ini hingga awal bulan Desember 2021 yang akan dilakukan secara bertahap.
"Karena penaburan benihnya bertahap, maka tentu panennya juga bertahap. Kemungkinan sampai awal tahun depan untuk panennya," ungkapnya.
Pemprov Sulsel melalui DKP juga telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk pengadaan 30 juta ekor benih udang windu yang disiapkan sebagai komoditi ekspor.
"Benihnya itu kan 30 juta ekor, kemarin kita siapkan anggaran Rp1,5 miliar. Kemudian ada probiotik, ada kapurnya, itu sekitar Rp3-4 miliar dananya," tambah Haris.
Haris memastikan bahwa udang premium yang saat ini tengah dibudidaya tersebut telah dinantikan oleh para buyer atau pembeli dari luar negeri dengan tujuan Negara Jepang dan Amerika.
"Saat ini pihak pengekspor sedang menunggu panen udang kita itu, mereka sudah buka pasar ke Jepang dan Amerika juga. Udang kecil dikirim ke Jepang dan yang besar dikirim ke Amerika," kata Haris menguraikan.
Pemprov Sulsel melalui DKP Sulsel tengah meningkatkan produksi dan kualitas udang windu dengan tujuan pasar ekspor.
"Udang sekarang kita tingkatkan produksinya dan kualitasnya, jadi bukan hanya produksi yang naik tetapi juga harganya karena jenis udang yang kita siapkan memang adalah udang premium," tambah Haris.