Makassar (ANTARA) - American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas) menjelaskan syarat mengikuti program beasiswa Global Undergraduate and Exchange Program (Global UGRAD).
Perwakilan AMINEF Jakarta Miftahul Mardiyah pada sosialisasi secara virtual yang dipantau dari Makassar, Senin, mengatakan Global UGRAD merupakan salah satu program beasiswa yang disponsori oleh US Department of State dan dikelola oleh World Learning.
Beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa/mahasiswi jenjang studi S1 dari berbagai negara untuk berkuliah selama 1 semester di universitas-universitas di Amerika Serikat.
Penerima beasiswa akan merasakan pengalaman yang berharga menjalankan kuliah di universitas di Amerika Serikat, selama satu semester dengan mengambil mata kuliah yang relevan dengan bidang studi yang ditempuhnya di Indonesia.
“Peserta wajib mengambil satu mata kuliah 3 SKS untuk meningkatkan pemahaman tentang Amerika Serikat dengan metode perkuliahan di dalam kelas dan workshop kepemimpinan," katanya.
"Beberapa fasilitas yang disediakan berupa tiket pesawat domestik pulang-pergi, akomodasi, uang pendidikan dan asuransi kesehatan,” lanjut Miftahul.
Proses seleksi Global UGRAD terdiri atas tiga tahap yakni mengisi aplikasi daring (online application), wawancara, dan TOEFL
Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi persyaratan utama dari program Global UGRAD dari AMINEF yang harus diperhatikan:
1. Pemohon merupakan warga negara Indonesia
2. Pemohon sedang menempuh studi S1 di Indonesia
3. Pemohon harus sudah menyelesaikan minimal 1 semester
4. Pemohon harus menunjukkan potensi kepemimpinan yang dimiliki melalui karya akademik, keterlibatan dalam masyarakat, dan juga berbagai kegiatan ekstrakutikuler
5. Pemohon mempunyai skor ITP TOEFL minimal 500 yang maksimal didapatkan 2 tahun sebelum melakukan pendaftaran program Global UGRAD
6. Pemohon tanpa pengalaman berada di Amerika Serikat atau daerah manapun selain Indonesia akan diprioritaskan
7. Setelah selesai studi harus langsung pulang ke Indonesia
8. Usia minimal adalah 18 tahun
Selanjutnya hal-hal yang membuat pemohon atau kandidat tidak bisa mengajukan permohonan pada program Gobal UGRAD:
1. Warga negara Amerika Serikat atau penduduk tetap di Amerika Serikat
2. Sedang menempuh studi di luar Indonesia
3. Sedang bekerja untuk U.S. Department of State atau U.S. Agency for International Development
4. Keluarga dan kerabat kandung dari pegawai U.S. Department of State atau U.S. Agency for International Development
5. Karyawan di World Learning dan keluarga kandungnya
Berikut dokumen-dokumen yang menjadi syarat program ini dan harus diunggah sebagai syarat dalam mengikuti seleksi program Global UGRAD :
1. Letters of Reference sebanyak 2 buah yang ditulis oleh dosen dari studi yang sedang diambil pemohon dan ditulis oleh dosen lain atau karyawan dari universitas tempat menempuh studi
2. Fotokopi KTP
3. Transkrip nilai terakhir dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
Sedangkan Dosen FIKP Unhas Nita Kurminasari PhD yang juga alumni Global UGRAD berbagi tips dan trik untuk mendapatkan beasiswa dari luar negeri.
Ia juga menjelaskan beberapa keuntungan selama mengikuti perkuliahan di luar negeri, yakni dapat memperluas networking internasional dan berkesempatan mengenal dan mempelajari budaya negara setempat. Tidak menutup kemungkinan dapat pula membuka peluang karir setelah lulus.
“Untuk mendapatkan semua itu tentu perlu persiapan yang matang dengan mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan, kita juga harus lebih dahulu mempelajari universitas dan prodi yang akan dituju, salah satunya terkait persyaratan dari penyedia beasiswa,” katanya.
Ia menuturkan kemampuan bahasa Inggris sangat dibutuhkan sebagai bekal untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan dan kemudahan dalam mempelajari kebudayaan luar negeri.
Nita juga mengingatkan bahwa hal yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan fisik dan mental untuk berkuliah di luar negeri.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof Dr Muh Restu MP dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengeluarkan kebijakan terkait pemberian fasilitas kepada mahasiswa untuk melakukan pembelajaran dalam negeri dan luar negeri.
“Melalui sosialisasi ini kita kembali memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk mendapatkan informasi mengenai beasiswa," urainya.