Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyampaikan Indonesia patut bersyukur atas kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan jumlah investor.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Senin.
"Kita juga patut bersyukur tadi disampaikan Ketua OJK bahwa di bursa sekarang ini, ada kenaikan IHSG di 2021 dengan return 10,1 persen. Ini sebuah angka yang lumayan tinggi," ujar Presiden sebagaimana disaksikan secara virtual di Jakarta, Senin.
Kepala Negara menyampaikan apabila dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, dan Singapura, Indonesia masih yang teratas.
"Kita juga masih yang paling atas. Singapura di 9,8 (persen), Malaysia minus 3,7 (persen), Filipina minus 0,2 persen, kita di 10,1 persen," kata Presiden.
Presiden juga menyampaikan Indonesia patut bersyukur karena jumlah orang yang masuk ke bursa dan menjadi investor pasar modal naik sangat tinggi.
Pada tahun 2017 jumlah investor di bursa sebesar 1,1 juta, namun hari ini kata Presiden, berdasarkan laporan Ketua Otoritas Jasa Keuangan, telah mencapai 7,4 juta investor, utamanya investor-investor retail atau perorangan yang sebagian besar adalah anak muda milenial.
"Kita harapkan ini terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita," jelasnya.
Berita Terkait
Presiden Jokowi kaji nama-nama calon anggota pansel KPK
Kamis, 9 Mei 2024 10:44 Wib
Presiden Jokowi: Tidak ada pengajuan percepatan Pilkada 2024
Rabu, 8 Mei 2024 11:37 Wib
Jokowi tersenyum lebar saat merespons soal inisiasi pertemuan Prabowo-Mega
Selasa, 7 Mei 2024 12:04 Wib
Presiden Jokowi setuju tak boleh ada orang "toxic" di pemerintahan
Selasa, 7 Mei 2024 12:02 Wib
Presiden Jokowi: Perangkat teknologi-komunikasi masih didominasi impor
Selasa, 7 Mei 2024 11:43 Wib
Presiden Jokowi meresmikan IDTH jadi pusat uji perangkat digital terbesar ASEAN
Selasa, 7 Mei 2024 11:42 Wib
Presiden Jokowi mengaku tak beri masukan soal kabinet Prabowo-Gibran
Selasa, 7 Mei 2024 11:16 Wib
Presiden Jokowi tekankan anggaran jangan dipakai rapat dan studi banding
Senin, 6 Mei 2024 13:07 Wib