Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mendapatkan alokasi sebesar Rp260 triliun atau 70 persen dari total kredit usaha rakyat (KUR) nasional yang akan disalurkan pada 2022.
"BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar ini optimistis akan dapat mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun," kata Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto dalam keterangan resmi, Sabtu.
Ia mengungkapkan bahwa berbagai strategi telah dirancang untuk memenuhi target penyaluran KUR 2022 sehingga pihaknya optimistis kapasitas dan kemampuan BRI dapat mengantarkan perseroan mencapai target penyaluran KUR tersebut.
“Selama ini BRI terus menjalankan strategi untuk mewujudkan business process yang optimal dan efisien. Keduanya terbukti berhasil mendukung upaya BRI dalam menyalurkan kredit di segmen mikro, termasuk KUR,” ungkapnya.
Di samping itu, BRI juga menerapkan digitalisasi untuk menyalurkan kredit sehingga lebih efisien dan tepat sasaran. Dengan memanfaatkan keunggulan informasi dan teknologi, BRI mampu menjaga bottom line yang solid dengan return yang optimal.
Optimisme BRI dalam menyalurkan KUR tahun ini didasarkan pada realisasi penyaluran KUR sepanjang tahun 2021. Hingga akhir Desember 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur.
"Jumlah tersebut mencapai 99,65 persen dari kuota KUR yang ditetapkan oleh pemerintah dan dialokasikan kepada BRI tahun 2021, yakni sebesar Rp195,59 triliun," kata Catur.
Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7 persen year on year dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai sebesar Rp138,5 triliun.
BRI pun mencatat jumlah nasabah baru untuk KUR Mikro mencapai 61persen dari total nasabah hingga Desember 2021. Sementara itu, pada saat yang sama, nasabah baru KUR Supermikro mencapai 97,6 persen.
Jumlah yang besar tersebut menunjukkan keberhasilan BRI dalam melaksanakan Program Revitalisasi Mantri yang membuat pelayanan lebih efektif. Catur menambahkan, BRI terus berupaya memperluas cakupan dan potensi di wilayah kerja yang selama ini belum tergarap.
Menurut dia, sebaran KUR BRI juga terus meningkat dimana pada tahun 2019 sebanyak 5,4 dari 100 orang masyarakat Indonesia mendapatkan fasilitas KUR BRI. Pada tahun 2021 sebaran tersebut meningkat menjadi rata-rata 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI.
Dari sisi sektor ekonomi, BRI telah menyalurkan KUR sektor produksi sebesar 56,16 persen. Berturut-turut paling besar adalah di sektor perdagangan sebesar Rp85,4 triliun, sektor pertanian Rp61,1 triliun, dan sektor industri pengolahan Rp19,5 triliun.
"Ke depan, BRI terus berfokus pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR, dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat pemulihan ekonomi nasional," ucap Catur.
Berita Terkait
BPKH gandeng BRI untuk salurkan uang saku jamaah haji senilai Rp542 miliar
Kamis, 26 Mei 2022 21:51 Wib
BRI restrukturisasi kredit sebesar Rp245,22 triliun sampai akhir 2021
Jumat, 11 Maret 2022 15:42 Wib
BRI bagikan dividen Rp26,4 triliun melalui RUPS 2022
Selasa, 1 Maret 2022 20:33 Wib
Diproyeksikan tumbuh jangka panjang, buyback BBRI akan jadi katalis positif
Senin, 21 Februari 2022 15:53 Wib
BRI berinisiatif menggali potensi talenta digital RI melalui BRIBRAIN Academy
Minggu, 20 Februari 2022 14:58 Wib
BRI catatkan pertumbuhan minat investor milenial hingga 47 persen dalam Wealth Management
Jumat, 18 Februari 2022 16:13 Wib
Saham BBRI diproyeksi menembus level Rp5.500 dengan membaiknya optimisme
Selasa, 15 Februari 2022 13:25 Wib
Kredit mikro BRI bertumbuh seiring dengan pelaku usaha yang adaptif
Senin, 14 Februari 2022 13:03 Wib