Polman, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menyediakan lahan persawahan untuk varietas unggul IP Padi 300 seluas 5.000 hektare di beberapa kecamatan.
Kepala Distanak Polman, Basir Halim di Polman, Rabu, mengatakan, penyediaan lahan tersebut sesuai dengan maksimalisasi sistem irigasi yang difokuskan pada bendungan Sekka-sekka sehingga terdapat beberapa kecamatan yang difokuskan untuk penerapan IP padi 300.
"Untuk pemanfaatan lahan IP padi 300, kami fokuskan di Kecamatan Wonomulyo, Matakali, Mapilli, Luyo, dan Campalagian dengan produktifitas lahan persawahan yang cukup memuaskan yang didukung oleh sistem irigasi yang memadai," jelasnya.
Menurutnya, penerapan IP padi 300 pada 5.000 hektare lahan persawahan sebagai upaya mengantisipasi semakin berkurangnya luas lahan persawahan yang dijadikan sebagai pemukiman atau sarana lainnya.
Basir mengaku, jika hal tersebut tidak diantisipasi, selain akan berpengaruh terhadap target produksi juga akan berpengaruh terhadap pasokan padi ke beberapa kabupaten di Sulbar yang selama ini menggantungkan kebutuhannya beras dari Polman.
"Selain itu kami juga telah mengidentifikasi beberapa ratus hektar lahan dengan kemampuan tanam tiga kali dalam satu tahun, meskipun harus diselingi tanaman palawija satu kali, dengan harapan penghasilan petani bisa meningkat," lanjutnya.
Sebelumnya, Bupati Polman, Ali Baal Masdar mengakui bahwa pergeseran pola agraris di Polman sudah mulai nampak dengan semakin berkurangnya lahan persawahan. Untuk itu harus diimbangi dengan penerapan teknologi pertanian agar tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi.
Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir Polman tidak pernah mencanangkan program percetakan sawah baru dengan pertimbangan lahan yang tersedia tidak memadai dan jika dipaksakan bisa mengancam proyeksi pemerintah di luar dari program agraris, seperti program pengembangan perumahan.
Disebutkan, tujuh tahun lalu pemanfaatan lahan agraris yang salah satunya diperuntukkan pada pengembangan persawahan masih berkisar antara 65 hingga 70 persen. Namun saat ini telah mengalami penurunan sekitar yaitu 50 hingga 47 persen.
"Hal itu merupakan sebuah kewajaran sebab kita juga memiliki proyeksi pengembangan daerah yang sesuai dengan penataan pembangunan, salah satunya adalah semakin berkurangnya pengelolaan lahan agraris diganti oleh sistem barang dan jasa," tutur Bupati. (T.PSO-284/S016)
Berita Terkait
Ditjenim supervisi jabatan fungsional di Kanim Polewali Mandar
Rabu, 15 Mei 2024 9:35 Wib
Menparekraf ajak warga Sulbar meriahkan festival penyu Pantai Mampie di Polman
Jumat, 10 Mei 2024 20:10 Wib
Imigrasi Polman ikut pengamanan kunker Presiden Jokowi di Mamasa
Selasa, 23 April 2024 20:19 Wib
Pemprov Sulbar kembangkan padi inbrida di Polman
Jumat, 5 April 2024 1:53 Wib
Imigrasi Polman bagikan takjil gratis kepada pengendara bentor
Kamis, 4 April 2024 21:03 Wib
Bulog siapkan lima ton beras SPHP pada GPM di Polewali Mandar Sulbar
Senin, 1 April 2024 20:13 Wib
Kantor Imigrasi Polewali Mandar berikan santunan kepada anak yatim
Jumat, 29 Maret 2024 17:24 Wib
Pj Gubernur Sulbar minta masyarakat Polman jaga kerukunan dan persatuan
Senin, 25 Maret 2024 22:16 Wib