Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden (KSP) menjelaskan pentingnya tiga klaster Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 yang telah ditetapkan pemerintah di bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan penguatan ekonomi untuk menunjang PEN 2022.
"Menurut kami (ketiga klaster Program PEN 2022) penting sekali," kata Deputi III KSP Panutan Sulendrakusuma dihubungi di Jakarta, Kamis.
Panutan mengatakan klaster kesehatan penting karena indikator kesehatan akan menentukan kebijakan pemerintah. Menurutnya, apabila terjadi penambahan kasus COVID-19 yang signifikan, maka pemerintah harus melakukan pembatasan yang akan berdampak pada terhambatnya pemulihan ekonomi.
"Oleh karena itu, pemerintah bersiap dengan Program PEN Tahun 2022 yang di dalamnya mencakup klaster kesehatan," katanya.
Dia menyampaikan klaster kesehatan umumnya berupa pengadaan, penyaluran vaksin, penanganan masyarakat yang terkena COVID-19, dan insentif untuk tenaga kesehatan.
Dengan adanya pendanaan di klaster kesehatan, kata dia, diharapkan kasus positif COVID-19 dapat terkendali sehingga pemerintah tidak perlu menarik rem ekonomi.
"Tentunya peran serta masyarakat untuk terus menerapkan disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) ditambah dengan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas dapat terus dilakukan. Pemerintah mengapresiasi masyarakat yang terus disiplin menerapkan 3M. Pemerintah sendiri akan terus menggiatkan 3T ("testing", "tracing", dan "treatment")," jelasnya.
Klaster penting lainnya adalah perlindungan sosial karena melalui klaster ini bantuan sosial dapat dilakukan secara tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan, papar dia.
Hal ini penting untuk memberikan jaring pengaman sosial bagi masyarakat, terutama masyarakat terdampak dan kurang memiliki cukup ketahanan dalam menghadapi tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19, kata dia.
Dia menekankan berbagai program pada tahun 2021, seperti PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, akan dilanjutkan pada tahun 2022.
Ketiga adalah klaster penguatan ekonomi, katanya, memang belum sampai detail pembahasannya. Namun demikian, kata dia, intinya pemerintah ingin memberikan dukungan kepada sektor perekonomian agar dapat memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi.
"Bentuknya bisa macam-macam, misalnya dukungan terhadap UMKM dan korporasi atau beragam insentif pajak. Nanti akan difinalkan dengan tetap memberikan fleksibilitas dalam pemanfaatannya," jelasnya.
Berita Terkait
PVMBG: Status Gunung Ruang turun ke level Siaga
Senin, 22 April 2024 13:17 Wib
Staf khusus III Menteri BUMN: Erick Thohir tidak perintahkan borong dolar
Jumat, 19 April 2024 15:16 Wib
Komisi III DPR RI minta Polri mempertahankan kinerja untuk kepuasan publik
Sabtu, 30 Desember 2023 5:44 Wib
BI melansir inflasi Sulsel triwulan III 2023 masih terkendali
Senin, 11 Desember 2023 22:11 Wib
BI : Perekonomian Sulsel hingga triwulan III-2023 tetap terjaga
Senin, 11 Desember 2023 16:10 Wib
Komisi III DPR RI gelar rapat tertutup bahas naturalisasi Jay dan Nathan
Senin, 4 Desember 2023 22:14 Wib
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III membentuk subholding sawit
Minggu, 3 Desember 2023 12:40 Wib
Komisi III DPR mengingatkan Polri tegas menindak oknum terlibat pidana
Sabtu, 2 Desember 2023 14:52 Wib