11 pesantren di Polman siap ikuti Liga Santri perebutkan Piala Kasad
Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 11 pesantren di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat telah mendaftar untuk mengikuti kompetisi sepak bola memperebutkan piala Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), kata Komandan Kodim 1402 Polewali Mandar Letkol Czi Masni Etha Yanurianedhi.
"Sampai hari ini, sudah ada 11 pesantren di wilayah Polewali Mandar yang mendaftar untuk mengikuti kompetisi ini," kata Masni Etha Yanurianedhi, di Polewali Mandar, Senin.
"Kami berharap dari Liga Santri ini juga melahirkan bibit-bibit unggul atlet sepak bola dari kalangan santri," tambahnya.
Ia menyampaikan, pendaftaran Liga Santri akan dibuka hingga Juni dan akan dilaksanakan technical meeting pada 9 Juni kemudian pembukaan pada 20 Juni2022.
Sesuai arahan Kasat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, masing-masing Kodam, Korem maupun Kodim agar berkoordinasi dengan asosiasi PSSI yang ada di provinsi untuk melaksanakan kegiatan Liga Santri mulai dari tingkat Kodim, Korem dan Kodam dimulai pada bulan Juni 2022.
Sedangkan untuk tingkat nasional akan digelar pada bulan September dan Oktober 2022. Untuk babak semi final dan final direncanakan akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada 22 Oktober 2022 bertepatan dengan Hari Santri Nasional.
Kasad mengingatkan agar Kodam, Korem dan Kodim dapat memberdayakan fasilitas yang ada di satuan khususnya lapangan sepak bola untuk dipergunakan santri yang ingin latihan sehingga kemanunggalan rakyat dengan TNI di daerah betul-betul terjaga.
Masni mengatakan untuk babak penyisihan di tingkat Kabupaten Polewali Mandar akan memperebutkan piala tetap Bupati Polewali Mandar.
Selanjutnya, pemenangnya akan bertarung di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan bersama pemenang dari kabupaten/kota lainnya di provinsi itu.
"Jadi nanti pemenang akan bertanding di tingkat provinsi di masing-masing Korem hingga nantinya terpilih klub terbaik untuk tampil di seri nasional memperebutkan Piala Kasad," urainya.
"Ini sebagai wujud sinergitas antara Kodim dan pemerintah kabupaten," ujar Masni.
Menurut dia, Liga Santri tidak sekadar kompetisi sepak bola, melainkan juga sarana membangun silaturahmi antar-pesantren juga terhadap komando kewilayahan serta pemerintah daerah, sehingga akan tercipta sinergi yang erat.
"Para santri ini adalah komponen bangsa yang juga memiliki peran penting dalam membawa masa depan bangsa," ujarnya.
"Sampai hari ini, sudah ada 11 pesantren di wilayah Polewali Mandar yang mendaftar untuk mengikuti kompetisi ini," kata Masni Etha Yanurianedhi, di Polewali Mandar, Senin.
"Kami berharap dari Liga Santri ini juga melahirkan bibit-bibit unggul atlet sepak bola dari kalangan santri," tambahnya.
Ia menyampaikan, pendaftaran Liga Santri akan dibuka hingga Juni dan akan dilaksanakan technical meeting pada 9 Juni kemudian pembukaan pada 20 Juni2022.
Sesuai arahan Kasat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, masing-masing Kodam, Korem maupun Kodim agar berkoordinasi dengan asosiasi PSSI yang ada di provinsi untuk melaksanakan kegiatan Liga Santri mulai dari tingkat Kodim, Korem dan Kodam dimulai pada bulan Juni 2022.
Sedangkan untuk tingkat nasional akan digelar pada bulan September dan Oktober 2022. Untuk babak semi final dan final direncanakan akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada 22 Oktober 2022 bertepatan dengan Hari Santri Nasional.
Kasad mengingatkan agar Kodam, Korem dan Kodim dapat memberdayakan fasilitas yang ada di satuan khususnya lapangan sepak bola untuk dipergunakan santri yang ingin latihan sehingga kemanunggalan rakyat dengan TNI di daerah betul-betul terjaga.
Masni mengatakan untuk babak penyisihan di tingkat Kabupaten Polewali Mandar akan memperebutkan piala tetap Bupati Polewali Mandar.
Selanjutnya, pemenangnya akan bertarung di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan bersama pemenang dari kabupaten/kota lainnya di provinsi itu.
"Jadi nanti pemenang akan bertanding di tingkat provinsi di masing-masing Korem hingga nantinya terpilih klub terbaik untuk tampil di seri nasional memperebutkan Piala Kasad," urainya.
"Ini sebagai wujud sinergitas antara Kodim dan pemerintah kabupaten," ujar Masni.
Menurut dia, Liga Santri tidak sekadar kompetisi sepak bola, melainkan juga sarana membangun silaturahmi antar-pesantren juga terhadap komando kewilayahan serta pemerintah daerah, sehingga akan tercipta sinergi yang erat.
"Para santri ini adalah komponen bangsa yang juga memiliki peran penting dalam membawa masa depan bangsa," ujarnya.