Mamuju (ANTARA News) - Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BPMD) Sulbar Ir Surung Katta, menyebutkan, nilai investasi yang masuk telah mencapai angka sekitar Rp6,5 triliun di tahun 2011.
"Iklim investasi ke Sulbar semakin membaik baik investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA),"kata Surung Katta di Mamuju, Minggu.
Menurut dia, membaiknya iklim investasi baik PMDN maupun PMA ini dipicu akibat pembangunan infrastruktur jalan nasional yang semakin membaik.
Bukan hanya itu kata dia, termasuk optimalnya aktiifitas penerbangan di bandara Tampapadang Mamuju, memicu para pemodal semakin bergairah untuk melakukan invetsasi di provinsi terbungsu ini.
"Dukungan infrastruktur yang memadai tentu akan meningkatkan gairah para investor untuk melakukan penanaman modal di Sulbar, Apalagi, daerah ini didukung sejuta potensi kekayaan yang luar biasa baik dari sisi sektor pertambangan migas maupun tambang mineral lainnya,"ungkap Surung.
Ia menuturkan, saat ini ada sembilan blok migas yang saat ini dalam tahap eksplorasi oleh sejumlah perusahaan asing termasuk migas pada blok sebuku yang dikerjakan oleh Pear Oil di Lere-Lerekang.
"Blok sebuku di Lere-Lerekang telah ditemukan berupa gas yang diperkirakan telah menghasil di tahun 2013. Sayangnya, status kepemilikan pulau itu saat ini bersengketa setalah Pemprov Kalsel mencapolok pulau itu,"katanya.
Surung menuturkan, lima kabupaten di Sulbar saat menunjukkan semakin mebaiknya iklim investasi seperti di Kabupaten Majene beberapa perusahaan telah menanamkan modalnya.
"Di Majene telah ada PT PTT Exploration and Produksion Company Limited yang mengelola blok Malunda untuk usaha tambang migas dengan nilai investasi Rp53 milyar lebih. Bukan hanya itu beberapa perusahaan lain juga telah aktif melakukan ekplorasi,"tuturnya.
Demikian pula di Kabupaten Mamasa kata dia, juga telah hadir PT Cipta Mulia Asia yang mengelola tambang mineral logam dasar dengan nilai investasi sebesar Rp101 miliar lebih.
"Kabupaten lain seperti di Mamuju, Mamuju Utara dan di Kabupaten Polman juga telah banyak pengusaha yang telah ikut berinvestasi baik di sektor pertambangan maupun sektor usaha lainnya," katanya.(T.KR-ACO/M019) 27
Berita Terkait
Belanda menjajaki peluang kerja sama di IKN
Rabu, 1 Mei 2024 19:43 Wib
OSL Pegadaian Kanwil VI Makassar triwulan I 2024 capai Rp8,31 triliun
Rabu, 24 April 2024 19:50 Wib
Polres Gowa membekuk pelaku penipuan arisan bodong
Jumat, 19 April 2024 18:01 Wib
Presiden Jokowi dan PM Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Kamis, 18 April 2024 15:41 Wib
Menkominfo mengonfirmasi CEO Apple ke Indonesia pada 17 April 2024
Selasa, 16 April 2024 13:26 Wib
Pj Gubernur ajak perantau Sulsel berinvestasi maksimalkan potensi IKN
Selasa, 2 April 2024 13:38 Wib
KPK panggil eks Dirut Taspen Iqbal Latanro sebagai saksi
Selasa, 2 April 2024 11:49 Wib
Bahlil: Realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418 triliun
Senin, 1 April 2024 18:35 Wib