Nilai ekspor Sulawesi Barat naik 902,94 persen
Mamuju (ANTARA) - Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada bulan Maret 2022 mencapai 18,61 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 902,94 persen dibandingkan bulan Februari 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar Agus Gede Hendrayana, di Mamuju, Senin, mengatakan nilai ekspor Sulbar pada Maret 2022 mencapai 18,61 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 902,94 persen atau 16,75 juta dolar AS dibandingkan bulan Februari 2022 yang mencapai 1,86 juta dolar AS.
Ia mengatakan, kenaikan nilai ekspor Sulbar tersebut disebabkan oleh meningkatnya ekspor kelompok barang nonmigas berupa hasil industri.
"Nilai ekspor nonmigas periode bulan Januari sampai Maret 2022 mencapai 90,48 juta dolar AS atau turun sebesar 38,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 18,04 juta dolar AS," katanya pula.
Menurut dia, kondisi yang berbeda jika dibandingkan bulan Maret 2021, karena ekspor Sulbar alami penurunan sebesar 65,41 persen, dengan ekspor Sulbar mencapai 53,80 juta dolar AS.
Secara kumulatif untuk periode bulan Januari sampai Maret 2022, ekspor Provinsi Sulbar masih didominasi oleh golongan lemak dan minyak hewani nabati senilai 80,57 juta dolar AS, dan berkontribusi sebesar 89,05 persen dari total ekspor Provinsi Sulbar.
Sedangkan berbagai produk kimia berkontribusi sebesar 5,96 persen, kemudian kakao dan cokelat berkontribusi sebesar 3,67 persen, dan sisanya dari produk lain.
Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor golongan lemak dan minyak hewani nabati mengalami penurunan sebesar 42,32 persen, golongan berbagai bahan kimia mengalami penurunan sebesar 28,30 persen, sedangkan kakao mengalami kenaikan sebesar 374,34 persen.
Ia menyampaikan, negara tujuan utama ekspor Provinsi Sulbr pada bulan Maret 2022 adalah China, Malaysia, dan Portugal.
"Dari total nilai ekspor selama bulan Maret 2022 sebesar 18,61 juta dolar AS, nilai ekspor ke China mencapai 16,41 juta dolar AS atau 88,16 persen dari total ekspor Sulbar, dan Malaysia mencapai 1,97 juta dolar AS atau 10,56 persen, sedangkan Portugal sebesar 0,15 juta dolar AS atau 0,81 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar Agus Gede Hendrayana, di Mamuju, Senin, mengatakan nilai ekspor Sulbar pada Maret 2022 mencapai 18,61 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 902,94 persen atau 16,75 juta dolar AS dibandingkan bulan Februari 2022 yang mencapai 1,86 juta dolar AS.
Ia mengatakan, kenaikan nilai ekspor Sulbar tersebut disebabkan oleh meningkatnya ekspor kelompok barang nonmigas berupa hasil industri.
"Nilai ekspor nonmigas periode bulan Januari sampai Maret 2022 mencapai 90,48 juta dolar AS atau turun sebesar 38,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 18,04 juta dolar AS," katanya pula.
Menurut dia, kondisi yang berbeda jika dibandingkan bulan Maret 2021, karena ekspor Sulbar alami penurunan sebesar 65,41 persen, dengan ekspor Sulbar mencapai 53,80 juta dolar AS.
Secara kumulatif untuk periode bulan Januari sampai Maret 2022, ekspor Provinsi Sulbar masih didominasi oleh golongan lemak dan minyak hewani nabati senilai 80,57 juta dolar AS, dan berkontribusi sebesar 89,05 persen dari total ekspor Provinsi Sulbar.
Sedangkan berbagai produk kimia berkontribusi sebesar 5,96 persen, kemudian kakao dan cokelat berkontribusi sebesar 3,67 persen, dan sisanya dari produk lain.
Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor golongan lemak dan minyak hewani nabati mengalami penurunan sebesar 42,32 persen, golongan berbagai bahan kimia mengalami penurunan sebesar 28,30 persen, sedangkan kakao mengalami kenaikan sebesar 374,34 persen.
Ia menyampaikan, negara tujuan utama ekspor Provinsi Sulbr pada bulan Maret 2022 adalah China, Malaysia, dan Portugal.
"Dari total nilai ekspor selama bulan Maret 2022 sebesar 18,61 juta dolar AS, nilai ekspor ke China mencapai 16,41 juta dolar AS atau 88,16 persen dari total ekspor Sulbar, dan Malaysia mencapai 1,97 juta dolar AS atau 10,56 persen, sedangkan Portugal sebesar 0,15 juta dolar AS atau 0,81 persen.