Makassar (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dalam pemasangan gigi tiruan terbanyak kepada 223 pasien secara serentak.
Ketua panitia drg Irfan Dammar Sp Pros (K) dalam keterangannya di Makassar, Minggu mengatakan kegiatan itu terwujud melalui program bakti sosial yang memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan perawatan gigi dan mulut secara gratis melalui pemasangan gigi tiruan.
Bakti sosial bertema "Satu Langkah Kecil dengan Kepedulian yang Besar" oleh Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Prostodonsia FKG Unhas diselenggarakan atas kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
“FKG Unhas berkolaborasi bersama sembilan pusat kesehatan masyarakat, termasuk dari delapan wilayah Kota Makassar dan satu dari Kabupaten Takalar. Setelah pemasangan gigi tiruan, setiap pasien diarahkan untuk tetap melakukan pemeriksaan gigi secara berkala di RS Gigi dan Mulut Unhas,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan FKG Unhas Prof drg Muhammad Ruslin, MKes, PhD., SpBM (K) menyampaikan kegiatan bakti sosial ini merupakan bukti nyata Unhas sebagai perguruan tinggi yang mengusung humaniversity.
“FKG Unhas akan terus memberikan pelayanan dan perhatian kepada masyarakat melalui program kesehatan sebagai realisasi dan sikap kepedulian kepada sesama, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut,” ujarnya.
Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, MSc dalam sambutannya menyatakan sangat mengapresiasi seluruh kinerja FKG Unhas yang melakukan aksi nyata bagi masyarakat. Program yang dihadirkan melibatkan sumber daya manusia profesional dan mengedukasi kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan gigi dan mulut.
“Rekor MURI yang diterima adalah semangat dan motivasi untuk terus melangkah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan terbaik, guna meningkatkan kesadaran masyarakat yang mandiri akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut,” katanya.
Sebelum kegiatan, penyelenggara membuka pendaftaran, dimana sebanyak 245 pasien yang masuk tahapan penjaringan. Setelah melalui serangkaian asesmen, sebanyak 223 pasien yang sesuai dengan kondisi kesehatan untuk pemasangan gigi sementara dan siap dipasang gigi tiruan.
Ke-223 pasien itu berasal dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), yakni Andalas (16 pasien), Mangasa (19 pasien), Panaikang (15 pasien), Minasa Upa (15 pasien), Cendrawasi (10 pasien), Residen (20 pasien), Sudiang (41 pasien), Takalar (22 pasien), Manggala (53 pasien), Koas (enam pasien) dan Puskesmas Bara-baraya (enam pasien).