Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto menyebutkan terjadi penurunan elektabilitas Partai NasDem hingga di bawah ambang batas parlemen 4 persen, dari 5,1 persen pada survei Polmatrix, 11—20 Maret 2022, menjadi 3,8 persen.
"Setelah mengusung Anies sebagai salah satu capres (calon presiden), elektabilitas NasDem merosot hingga di bawah ambang batas parlemen," ucap Dendik dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Menurut Dendik, pilihan NasDem sebetulnya sangat rasional mengingat figur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi alternatif bagi sebagian publik Indonesia.
Awalnya, arah dukungan NasDem kepada Anies memang memberi insentif elektoral, seperti yang tergambar pada tingginya elektabilitas sejak Desember 2021. Akan tetapi, ketika dukungan resmi diberikan oleh NasDem, elektabilitas partai ini justru mengalami penurunan tajam.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh pernah mengusulkan duet Anies-Ganjar untuk mengakhiri polarisasi di tengah masyarakat. Akan tetapi, hal itu sangat bergantung pada koalisi yang terbangun dengan partai-partai lain, terlebih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih terikat sebagai kader PDI Perjuangan.
Posisi unggul elektabilitas partai politik masih ditempati oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 17,8 persen, disusul Gerindra sebesar 12,4 persen. Selanjutnya terdapat PKB (8,8 persen), Demokrat (8,5 persen), Golkar (7,3 persen), PSI (5,4 persen), dan PKS (5,1 persen). Dengan demikian, hanya tujuh partai politik yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas 4 persen.
"NasDem masih harus membuktikan apakah pencapresan Anies tidak mengancam semangat restorasi yang diusung," ucap Dendik.
Sejauh ini, partai-partai yang lain belum secara resmi mengajukan nama capres, termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Selain Golkar, dua anggota KIB masih di bawah ambang batas, yaitu PPP (2,6 persen) dan PAN (1,6 persen)," ucap Dendik.
Prediksi terhadap munculnya poros koalisi berangkat dari suara yang diraih pada Pemilu 2019 maupun peta dukungan saat ini. Di luar partai-partai tersebut, tersisa partai-partai kecil maupun yang baru dibentuk untuk mengikuti Pemilu 2024.
Elektabilitas tertinggi masih di kisaran 1 persen, yaitu Partai Ummat (1,4 persen), Gelora (1,2 persen), dan Perindo (1,0 persen). Lainnya adalah Hanura (0,6 persen), PBB (0,3 persen), PKPI (0,1 persen), dan Berkarya (0,1 persen).
Garuda dan Masyumi Reborn nihil dukungan, sedangkan partai-partai lainnya hanya mendapat dukungan 0,9 persen. Di sisi lain, masih terdapat 21,3 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei Polmatrix Indonesia pada tanggal 16—21 Juni 2022 terhadap 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polmatrix: Elektabilitas NasDem merosot hingga di bawah Ambang Batas
Berita Terkait
Pengamat: Ada kesan Anies Baswedan mulai ditinggalkan partai pendukungnya
Kamis, 25 April 2024 13:50 Wib
Eks pejabat Kementan mengakui serahkan uang Rp850 juta dari SYL ke Partai NasDem
Rabu, 24 April 2024 20:32 Wib
Ketum PKB Muhaimin tegaskan ingin bekerja sama dengan Prabowo
Rabu, 24 April 2024 16:55 Wib
PKS menyambangi Partai NasDem usai penetapan capres-cawapres terpilih
Rabu, 24 April 2024 15:54 Wib
AHY sudah berkomitmen dengan Prabowo soal kabinet mendatang
Rabu, 24 April 2024 10:24 Wib
Surya Paloh: Saatnya tutup buku lama dan buka buku baru
Senin, 22 April 2024 18:38 Wib
Ketum NasDem: Putusan MK menolak gugatan PHPU 01 dan 03 final dan mengikat
Senin, 22 April 2024 18:26 Wib
Man City ke partai final Piala FA usai singkirkan Chelsea 1-0
Minggu, 21 April 2024 6:30 Wib