Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk proses pemasaran produk dalam negeri (PDN) termasuk dalam Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #SemangatSulbar yang digelar di Anjungan Pantai Manakarra, Desa Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat.
“Acara ini menandai dimulainya seluruh rangkaian kegiatan menuju panen (harvesting) Gernas BBI yang bertujuan meningkatkan UMKM/industri kecil menengah (IKM)/artisan ke ekosistem digital, “ ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Kiki Yulianti, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad.
Dia menambahkan kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan transaksi penjualan, melakukan pendampingan dalam memulai dan mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam upaya peningkatan ekonomi bangsa Indonesia.
“Hal yang membedakan antara acara yang diampu Kemendikbudristek dengan kementerian dan lembaga lainnya adalah kami mengikutsertakan satuan pendidikan berbagai jenjang dan jalur, untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Gernas BBI,” kata dia.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, UMKM dan satuan pendidikan vokasi di Sulbar membutuhkan pelatihan pengemasan produk yang kreatif dan ramah lingkungan, pengelolaan keuangan, produksi dan distribusi, strategi penjualan di e-commerce (lokapasar), dan pemasaran digital.
Pelatihan itu terutama untuk kategori produk makanan dan minuman, olahan pertanian dan perkebunan (nonmakanan dan minuman), industri kreatif/kerajinan, fesyen, dan jasa. Harapan Dirjen Diksi, para peserta bertambah wawasan, pengetahuan dan keahliannya dalam menunjang proses berjalannya UMKM lokal, salah satunya melalui digital marketing.
Tercatat, setidaknya terdapat 309 SMK di Sulbar dan 208 UMKM binaan Bank Indonesia Sulbar. Ada 20 UMKM di Sulbar dan satu satuan pendidikan vokasi yang bermitra dengan platform penjualan daring dalam menjalankan bisnisnya.
Permasalahan dalam pengembangan UMKM di Mamuju adalah keterbatasan biaya produksi, pasar dan cara memasarkan. Contohnya produksi yang hanya berdasarkan pesanan dan pemasarannya sebatas lingkungan sekitar.
"Namun saya yakin bahwa pelaksanaan Gernas BBI Semangat Sulbar akan semakin mendukung UMKM yang telah berkembang di daerah ini dan menguatkan langkah serentak kita mewujudkan Merdeka Belajar," ujar Dirjen Diksi.
Presiden Joko Widodo meluncurkan Gernas BBI pada 14 Mei 2020. Gernas BBI menargetkan 30 juta UMKM/IKM/Artisan Indonesia masuk ke platform e-commerce. Tidak hanya mendaftar, namun diharapkan mampu meningkat transaksinya.
“Untuk itu, Gernas BBI hadir di seluruh provinsi secara bergantian untuk mendorong pencapaian target dimaksud,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Odo R M Manuhutu.
Deputi Odo menyebutkan bahwa per Juni 2022 jumlah UMKM yang berjalan hingga saat ini di Indonesia sudah meningkat 11,5 juta unit, sehingga total kini mencapai 19,5 juta unit yang sudah masuk ekosistem digital.
Lalu, berdasarkan data Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) per 25 Juli 2022, untuk tingkat realisasi produk dalam negeri (PDN) di Sulawesi Barat yang berhasil dicapai provinsi 9,18 persen; Kabupaten Mamuju 24,18 persen; Kabupaten Pasangkayu 17,73 persen, Kabupaten Polewali Mandar 10,25 persen; Kabupaten Mamuju Tengah 5,10 persen; Kabupaten Mamasa 2,88 persen; dan Kabupaten Majene 1,56 persen.
Sementara, untuk penerbitan katalog digital (e-catalogue) lokal dari pemda se-Indonesia, merujuk data BPKP per 24 Juli 2022 diketahui terdapat 338 Pemda yang sudah tayang produknya di e-katalog lokal, sisanya sebanyak 204 pemda belum menayangkan produknya dalam bentuk katalog digital.
“Angka ini masih perlu terus ditingkatkan dari kontribusi capaian di masing-masing daerah. Pemda memiliki peran strategis untuk mendukung Gernas BBI. Terlebih, Gernas BBI beberapa bulan terakhir juga telah mendorong peningkatan belanja Produk Dalam Negeri melalui Aksi Afirmasi Belanja Pemerintah,” tegas Odo Manuhutu.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemasasran digital kunci pengembangan produk lokal Sulbar