"Saya minta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar untuk melakukan kajian untuk pengembangan BBI Poniang di Kabupaten Majene agar dapat berkontribusi bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)," kata penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakhrullah di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan BBI Poniang Majene telah beroperasi sejak 2015 namun belum banyak berkontribusi pada PAD karena setiap tahun hanya menghasilkan PAD sebesar Rp30 juta.
Oleh karena itu, ia mendorong pengelola BBI agar aset pemerintah Sulbar pada lahan seluas empat hektare tersebut harus dikembangkan lagi untuk menjadi pusat pembibitan udang vaname dan ikan nila.
"Lahan BBI Majene hanya terkelola 20 persen, dan nantinya harus terkelola seluruhnya sekitar empat hektare agar mampu meningkatkan PAD," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah Sulbar akan memberikan dukungan anggaran untuk pengembangan BBI Poniang Majene dengan melengkapi setiap sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
"BBI Poniang Majene masih berpotensi dikembangkan, sehingga pemerintah Sulbar akan memberikan dukungan anggaran untuk pembangunan dan pengembangannya," katanya.
Ia juga meminta agar BBI Poniang Majene tidak hanya menghabiskan anggaran daerah saja hingga miliaran rupiah, namun harus menghasilkan kontribusi untuk peningkatan PAD Sulbar.
