Majene, Sulbar (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Barat, mengimbau warga Sulbar tidak terlalu menghawatirkan terhadap dampak gempa tektonik berkekuatan 5 Skala Richter di Kabupaten Mamasa, Selasa (4/9), Pukul 20.27 WITA.
"Gempa tektonik ini paling banyak dirasakan warga di Kabupaten Mamuju, meskipun letak gempa di Mamasa, hal itu akibat titik gempa di Mamasa jauh dari pemukiman warga, sementara di sekitar Mamuju sangat dekat dengan pemukiman warga, utamanya di dalam kota," kata Perakirawan BMKG Majene, Mujahid di Majene, Rabu.
Dijelaskan, lokasi gempa berada Mamasa pada sekitar Kecamatan Tabulahan dan Aralle tepat di perbatasan Mamuju, dan Majene, yakni pada 2.66 derajat lintang selatan dan 119.20 derajat bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer atau tepat berada di antara 41 kilometer dari kota Mamasa, 48 kilometer dari kota Majene, dan 43 kilometer dari kota Mamuju.
"Dari hasil koordinasi yang kami lakukan dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sulbar, getaran gempa paling besar dirasakan oleh warga Mamuju sebab tepat berbatasan dengan kebupaten tersebut. Sementara, hingga saat ini, belum ada laporan dari pemerintah maupun warga Mamasa yang kami terima," jelasnya.
Mujahid mengaku, gempa ini terjadi di sekitar dataran tinggi Mamasa namun bukan merupakan gunung aktif sehingga gempa ini masuk dalam kategori tektonik. Dia mengaku, kawasan Sulbar tidak terdapat gunung aktif sehingga tidak ada potensi gempa vulkanik.
Patahan gempa ini termasuk dalam Patahan Saddam yang sudah sejak lama tidak pernah bergeser sejak puluhan tahun lalu. Namun, ini tidak terlalu berbahaya sebab kekuatan gempa tidak terlalu besar dan kemungkinan gempa susulan akan berkekuatan lebih kecil dibanding gempa utama.
"Sama sekali tidak ada potensi tsunami, sebab letak gempa sangat jauh dari dasar laut. Unsur yang menjadi pemicu Tsunami juga tidak terdapat pada gempa tersebut yaitu letak dan kekuatannya sangat jauh dari potensi yang biasanya bisa mendukung jika terapat pada kedalaman 10 kilometer, berkekuatan di atas 6,9 SR, dan letak gempa berada di dasar laut," jandas Mujahid.
Informasi dari warga Mamuju, Supriadi, mengaku gempa sempat terasa dua kali dan itu dirasakan hampir sebagian besar oleh warga dalam kota pada pukul 20.30 dan pukul 23.30 WITA. Meski demikian tidak ada laporan warga yang rumanya rubuh atau rusak akibat gempa tersebut.
Sementara itu, laporan dari BPBD Majene kepada BMKG, gempa dirasakan di sekitar Kecamatan Tubo yang juga merupakan daerah yang sangat berdekatan denga titik gempa sehingga getarannya bisa dirasakan oleh sebagian warga. (T.KR-AHN/S016)
Berita Terkait
BMKG: Deformasi batuan dalam jadi pemicu gempa tektonik di selatan Jawa Barat
Minggu, 28 April 2024 11:28 Wib
Gempa magnitudo 5,1 guncang Pulau Karatung Sulawesi Utara
Senin, 18 Maret 2024 8:06 Wib
BMKG: Getaran gempa magnitudo 4,4 di Donggala timbul akibat aktivitas sesar lokal
Jumat, 1 Maret 2024 7:30 Wib
BMKG : Deformasi batuan lempeng timbulkan gempa magnitudo 5,1 di Seram Timur
Kamis, 8 Februari 2024 7:05 Wib
Gempa magnitudo 5,9 di Bayah Banten akibat aktivitas lempeng menujam
Kamis, 4 Januari 2024 7:48 Wib
BMKG : Gempa Jawa Barat akibat subduksi lempeng yang menujam
Minggu, 31 Desember 2023 15:32 Wib
Gempa magnitudo 6,6 di Kepulauan Tanimbar tidak timbulkan kerusakan
Sabtu, 23 September 2023 20:25 Wib
BMKG : Gempa magnitudo 5,1 guncang Maluku Utara, tidak berpotensi tsunami
Sabtu, 29 Juli 2023 20:55 Wib