Majene, Sulbar (ANTARA News) - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Sulawesi Barat mengimbau nelayan yang memiliki perahu berukuran sedang dan kecil mewaspadai gelombang laut perairan Kabupaten Majene dan Polewali Mandar karena ketinggiannya bisa mencapai 2,5 meter.
"Ketinggian maksimum gelombang laut di sekitar perairan Majene-Polewali Mandar mencapai 2,5 meter, dianggap cukup berbahaya bagi nelayan yang memiliki kapal berukuran sedang maupun kecil. Ketinggian gelombang tersebut akan bertahan hingga empat hari mendatang," kata Prakirawan BMKG Sulbar Mujahid di Majene, Kamis.
Berbeda dengan gelombang laut di dua kabupaten tersebut, tinggi gelombang di perairan Mamuju dan Mamuju Utara relatif stabil antara satu meter hingga 1,5 meter. Ketinggian tersebut dianggap aman bagi kapal yang berukuran kecil.
Ia mengatakan imbauan tersebut telah disampaikan kepada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) di setiap kabupaten sebagai bahan pertimbangan yang selanjutnya akan menjadi kebijakan KUPP untuk melarang atau tetap memberi izin pelayaran, baik kapal berukuran besar maupun kecil.
"Selama ini kita hanya memberikan pertimbangan dan imbauan kepada nelayan, termasuk kepada KUPP untuk menentukan kebijakan pelayaran dan itu sepenuhnya diserahkan kepada mereka sehingga beberapa kemungkinan buruk dalam pelayaran bisa dihindari," katanya.
Mujahid mengatakan, faktor peralihan cuaca dari musim panas ke musim hujan menjadi penyebab tingginya gelombang laut, hal itu juga berpengaruh terhadap kecepatan angin.
"Namun yang perlu diwaspadai adalah perubahan secara tiba-tiba. Biasanya saat peralihan cuaca, kondisi gelombang tidak menentu. Terkadang bisa tiba-tiba gelombangnya tinggi dan bisa pula tidak membahayakan," ujarnya.
Menurut dia, hal tersebut tetap bisa dipantau, meskipun tidak setiap saat, karena itu nelayan diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan.
Terkait cuaca tersebut, sejumlah nelayan tetap mencari ikan, meski yang lainnya memilih menunggu cuaca normal.
"Biasanya, jika kondisi gelombang tidak menentu seperti sekarang, kami manfaatkan untuk membersihkan dan membenahi peralatan tangkap seperti jaring dan mesin kapal," kata Ismail, salah satu nelayan asal Majene. (T.KR-AHN/E005)
Berita Terkait
Pj Gubernur Sulbar dorong penambahan jadwal penerbangan di Mamuju
Minggu, 19 Mei 2024 18:09 Wib
Pemprov Sulbar tingkatkan kemampuan petugas pelayanan informasi pasar
Minggu, 19 Mei 2024 8:57 Wib
KPK perbanyak desa percontohan antikorupsi di Sulbar
Minggu, 19 Mei 2024 8:42 Wib
Sulbar gelar konreg PDRB dorong pertumbuhan ekonomi kawasan Kasulampua
Sabtu, 18 Mei 2024 9:58 Wib
Kemenkumham Sulbar bentuk desa sadar hukum Mamuju Tengah
Sabtu, 18 Mei 2024 6:21 Wib
Dekranasda Sulbar pamerkan kerajinan tenun di Solo Jateng
Sabtu, 18 Mei 2024 6:19 Wib
Korem 142 Tatag minta warga Mamuju Tengah hindari provokasi
Jumat, 17 Mei 2024 6:29 Wib
Pemprov Sulbar jelang pilkada perkuat kewaspadaan dini tangkal hoax
Jumat, 17 Mei 2024 6:28 Wib