Mamuju (ANTARA News) - Petani jahe di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat diminta mengatur masa panennya mengantisipasi anjloknya harga jahe di Mamuju.
Bupati Mamuju, Suhardi Duka di Mamuju, Minggu mengatakan, petani di Mamuju telah diminta oleh pemerintah untuk mengatur masa panennya mengantisipasi anjloknya harga jahe di Mamuju.
"Panen jahe petani harus dilakukan secara bertahap, jangan sekaligus, sambil menunggu harga jahe kembali stabil, karena itu siasat di tengah anjloknya harga jahe di Mamuju, yang sangat merugikan petani," katanya.
Menurut dia, kalau petani jahe memanen jahenya sekaligus, maka tentu hasilnya akan melimpah pula dan dapat membuat harganya anjlok, karena hukum pasar kalau barang banyak maka harganya akan turun.
Sehingga kata dia, hasil panen petani tidak usah dibuat melimpah karena harganya akan anjlok yang diakibatkan permainan tengkulak yang mempermainkan harga jahe petani, ketika hasil panen petani melimpah.
"Kepala desa di Mamuju sudah diminta menginstruksikan kepada petani untuk bersiasat mengatur masa penennya itu sehingga harga jahe dipastikan akan kembali normal,"katanya.
Ia mengatakan, masalahnya anjloknya harga jahe sudah menjadi masalah petani daerah ini sejak lama sehingga sangat dibutuhkan pedagang jahe antar-pulau memecahkan masalah itu.
"Mamuju butuh pedagang jahe antar-pulau yang mampu memasarkan hasil pertanian petani, dalam jumlah besar, untuk mengurangi peran tengkulak yang masih senang mempermainkan harga petani, karena petani juga tergantung memasarkan hasil pertaniannya kepada tengkulak," katanya.
Bupati mengatakan, kalau hasil pertanian jahe petani jelas pemasarannya dan tidak lagi tergantung tengkulak yang menghargai jahe sangat rendah, karena terjadi monopoli dagang yang menimbulkan tengkulak, maka harga jahe tidak lagi anjlok seperti saat ini.
Oleh karena itu ia mengatakan, pemerintah akan membangun relasi agar ada pedagang yang mau berinvestasi besar di Mamuju, agar membeli jahe petani dalam jumlah banyak sehingga petani di daerah ini dapat dihargai lebih tinggi.
"Kalau pedagang antar pulau yang membeli jahe petani maka harga jahe petani akan dihargai tinggi karena sangat dibutuhkan industri yang menggunakan bahan baku jahe seperti di Pulau Jawa, dan harga jahe petani dapat mencapai sekitar Rp65.000 per kilogram, tidak seperti di Mamuju saat ini tengkulak membeli jahe petani di bawah Rp7.000 per kilogram," katanya. (T.KR-MFH/N005)

