Dalam aksi brutal itu, massa merusak pintu restoran sambil berteriak-teriak meminta warga masyarakat memboikot produk Amerika juga meminta agar pemerintah Amerika Serikat memberikan hukuman setimpal kepada aktor dan sutradara film "Innocence of Muslims".
Beberapa dari massa menendang pintu serta melempari restoran tersebut dengan batu, membuat sejumlah kaca pecah berhamburan di depan gerai dan para pengunjung berlarian keluar.
Peristiwa berlangsung sangat cepat sehingga polisi terlambat mengamankan aksi tersebut.
"Saya sudah melarang pemiliknya untuk membuka sampai situasi aman, tetapi tetap dibuka, akhirnya seperti ini. Sebalumnya kami khawatir demostrasi mahasiswa bisa menggangu, sama halnya mengundang amarah mahasiswa," tutur Kapolsek Rappocini Kompol Mariadi saat datang dilokasi kejadian.
Mariadi menyatakan, saat ini polisi belum bisa menyimpulkan dan masih menyelidiki perusakan restoran tersebut. Pasalnya polisi sudah memberikan peringatan kepada pemilik restoran agar tidak membuka restoran sampai situasi sudah aman.
Di Kota Makassar, sejumlah restoran cepat saji baik di Jalan Sultan Alauddin, Jalan Andi Pangeran Pettarani, Urip Sumoharjo dan jalan lainnya disegel mahasiswa sebagai bentuk protes terhadap film "Innocence of Muslims" yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. (T.KR-DF/A013)