Mamuju (ANTARA News) - Kalangan anggota DPRD Sulawesi Barat menilai, lima kecamatan pada wilayah rencana Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Mamuju Tengah miliki daya saing tinggi untuk memajukan ekonomi masyarakatnya.
"Lima kecamatan yang masuk dalam wilayah Mamuju Tengah ini memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah. Nyaris semua kecamatan itu memiliki potensi berimbang khususnya sektor pertanian dan perkebunan," kata Anggota DPRD Sulbar, H.Thamrin Endeng di Mamuju, Sabtu.
Menurutnya, lima kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Korossa, Tobadak, Topoyo, Buding-Budong dan Kecamatan Pangale.
"Lima kecamatan ini merupakan sentra penghasil komoditi perkebunan kelapa sawit. Bukan hanya itu, lima kecamatan ini juga salah satu wilayah penyangga pangan di Mamuju,"ungkap politisi senior partai Golkar.
Mantan Ketua DPRD Mamuju ini menyampaikan, jika daerah ini resmi menjadi kabupaten otonom baru berpisah dari induknya kabupaten Mamuju, maka wilayah ini diyakini akan mampu bangkit mengejar lima kabupaten yang ada di Sulbar.
"Saya optimistis, dengan potensi kekayaan alam yang melimpah di lima kecamatan itu maka daerah itu tidak membutuhkan waktu lama untuk mengejar dari lima kabupaten di Sulbar," ungkapnya lagi.
Pemekaran Mamuju Tengah (Mateng) telah ada dipelupuk mata karena saat ini panitia kerja (Panja) komisi III DPR Ri telah membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Otonom Baru (DOB) tahap kedua.
"Kita berharap pada 14 Desember ini DOB Mateng resmi menjadi kabupaten terbaru di Sulbar. Masyarakat di daerah itu hendaknya bersabar menunggu lahirnya kabupaten baru,"ungkapnya.
Ia menambahkan, perjuangan pemekaran Mateng telah melalui proses panjang yang diharapkan bisa terwujud tahun ini.
"Pemekaran Mateng merupakan solusi bagi masyarakat untuk mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Pemekaran di daerah ini bukan untuk membentuk kekuasaan baru melainkan untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat," katanya. (T.KR-ACO/Z002)