Majene, Sulbar (ANTARA News) - Harga kemiri petani di Kecamatan Sendana dan Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat mulai anjlok setelah petani menikmati hasil panen kemiri bulan sebelumnya.
"Setelah petani panen kemiri pada bulan November, kini harga kemiri anjlok," kata Habibi salah seorang warga di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, Selasa.
Ia mengatakan, pada bulan lalu ketika petani menikmati hasil panen kemirinya yang luasnya mencapai ratusan hektare di Kecamatan Sendana dan Malunda harga jual kemiri mereka cukup menjanjikan.
Menurut dia, harga kemiri petani dihargai sekitar Rp5000 per kg saat panen itu, namun setelah petani selesai memanen kemiri harganya turun.
"Mungkin karena pembeli kemiri kurang dan hasil kemiri petani juga kurang yang dihasilkan untuk dilempar kepasaran nasional, makanya harganya anjlok sekitar Rp3000 per kg,"katanya.
Ia mengatakan, hasil kemiri saat ini berbeda dengan hasil kemiri pada saat waktu panen, karena pada saat panen hasil kemiri petani dapat mencapai 7000 perkilogram perhektare, kini jauh lebih rendah.
Menurut dia, karena kemiri tidak lagi menjadi andalan petani untuk beberapa bulan kedepan disaat memasuki musim panen, maka petani hanya akan mengandalkan hasil pertanian padi dan kakaonya saja.
"Petani kini tidak bisa mengandalkan kemiri meningkatkan kesejahteraannya dan harus menunggu lagi hingga beberapa bulan kedepan,"katanya. (T.KR-MFH/M019)

