Makassar (ANTARA) - Presiden Asosiasi Developer Property Syariah (DPS) Muhammad Rosyid Aziz menyebutkan bisnis properti terus mengalami pertumbuhan hingga 32 persen di tahun 2022, meskipun ekonomi sempat terpuruk diterpa pandemi COVID-19 yang saat ini mulai melandai.
"Pertumbuhannya cukup positif. Secara nasional tahun ini ada 1.390 lokasi proyek tersebar di 178 kabupaten kota atau tumbuh 32 persen," sebut Rosyid saat dikonfirmasi wartawan, dari Makassar, Kamis.
Ia mengungkapkan pertumbuhan properti syariah dari tahun ke tahun terus meningkat. Kendati di masa pandemi perekonomian terpuruk, tetapi di sisi lain peminat properti cukup stabil.
Sejak 2019 proyek properti syariah tercatat sebanyak 500 proyek, dan terus meningkat pada 2020 sebanyak 629 proyek. Bahkan pada 2021 saat puncak wabah Corona, jumlah proyek makin bertambah menjadi 1.054 proyek.
Untuk jumlah properti syariah di wilayah Sulsel, kata dia, tercatat ada 220 proyek dan masuk daerah tertinggi di Indonesia setelah Jawa Timur dengan 281 proyek dan Jawa Tengah sebanyak 239 proyek.
Selain itu, Rosyid optimistis merampungkan target program sejuta rumah pada tahun 2025. Sebab, sejauh ini sudah terealisasi sebanyak 87.744 unit rumah. Melalui program tersebut ikut mendukung program pemerintah menghadirkan rumah layak huni dan menumbuhkan akselerasi perekonomian nasional yang mulai bangkit.
Mengenai dengan market size properti syariah, kata dia, sudah menembus di angka Rp24,6 triliun lebih dengan serapan tenaga kerja sebanyak 6.900 orang serta melibatkan 21.000 relawan. Untuk nilai transaksi ke pihak ketiga mencapai Rp10 miliar per bulan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Iqbal Suhaeb, saat menghadiri Silaturahmi Akbar Nasional (Silaknas) VII Asosiasi DPS di hotel Claro menyatakan, Pemprov Sulsel mendukung keberadaan properti syariah sebagai penunjang kebutuhan masyarakat terhadap hunian dengan harga terjangkau.
"Saat ini belum banyak developer properti syariah memanfaatkan fasilitas pemerintah dengan penyediaan PSU (Prasarana Umum). Itu kan dapat menjadikan harga rumah lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat," kata mantan Pejabat Wali Kota Makassar ini menyarankan.