Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan mengungkapkan bahwa pengembangan pembiayaan perumahan pada 2023 akan menyasar tiga kelompok yakni masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) informal, masyarakat perkotaan, serta generasi millenial.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan kebijakan pembiayaan perumahan akan didorong ke arah yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat baik formal maupun informal, serta berlandaskan prinsip keterjangkauan, keberlanjutan, aksesibilitas, ketersediaan, dan ramah lingkungan.
"Dalam rangka menyelesaikan backlog perumahan, pada tahun depan diperlukan pengembangan pembiayaan perumahan dengan menyasar kelompok pertama yakni MBR informal melalui skema rent to own yang dikombinasikan dengan contractual savings housing, sehingga bisa mengakses pembiayaan Tapera," ujar Herry dalam acara “Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan Tahun 2023" yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Kelompok kedua yang menjadi sasaran adalah masyarakat perkotaan yang perlu diubah tidak lagi menyasar rumah tapak, namun mulai menyasar hunian vertikal.
"Masyarakat perkotaan yang diarahkan untuk hunian vertikal dengan pembiayaannya nanti melalui skema staircasing shared ownership (SSO) sebagai pembiayaan bertahap yang meningkatkan keterjangkauan," kata Herry.
Kelompok ketiga, lanjutnya, adalah segmen masyarakat yang disebut sebagai generasi millenial atau masyarakat berpenghasilan tanggung, di mana mereka tidak bisa mendapatkan subsidi tapi juga tidak mampu mencicil untuk mendapatkan hunian pribadi.
Hal ini mungkin bisa dibantu oleh sektor perbankan untuk secara kreatif bisa menyediakan produk pembiayaan KPR rumah bagi millenial dengan jangka waktu lebih panjang dan disesuaikan dengan housing career dari millenial tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Herry juga kembali menekankan bahwa meskipun terdapat ancaman resesi ekonomi dan volatilitas pasar keuangan global 2023, kualitas bangunan rumah subsidi tetap menjadi prioritas bersama.
Selain untuk mengatasi ketimpangan daya beli masyarakat, rumah subsidi diharapkan dapat menjadi tempat aman dan nyaman bagi MBR di tengah belum optimalnya sumber pembiayaan perumahan.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PUPR: Pengembangan pembiayaan perumahan 2023 menyasar tiga kelompok
Berita Terkait
Menteri PUPR: Pengerjaan rumah menteri di IKN selesai Juli 2024
Selasa, 7 Mei 2024 11:39 Wib
Kementerian PANRB menyetujui 26.319 formasi CASN Kementerian PUPR
Sabtu, 20 April 2024 7:31 Wib
Dinas PUPR Sulbar bersihkan material longsor menutupi jalan di Mamasa
Kamis, 18 April 2024 13:04 Wib
Menteri PUPR menargetkan 61 bendungan bisa selesai terbangun Oktober
Selasa, 16 April 2024 13:54 Wib
Kementerian PUPR menyelesaikan 13 PSN pada 2023 perkuat infrastruktur
Senin, 1 April 2024 18:47 Wib
Dinas PUPR Sulbar: Ranperda jasa konstruksi untuk bangun pengusaha
Minggu, 17 Maret 2024 1:59 Wib
Menteri PUPR pastikan pasokan air aman sebelum Presiden berkantor di IKN
Rabu, 13 Maret 2024 14:49 Wib
Kementerian PUPR menyerahkan rekonstruksi Kantor Gubernur Sulbar
Senin, 4 Maret 2024 20:36 Wib