Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan, desa harus memiliki kapabilitas dalam pengelolaan dan pemanfaatan data, sehingga BPS berupaya memberikan pelatihan terkait data kepada pemerintah tingkat desa.
“Saya bayangkan jika desa memiliki kapabilitas di bidang statistik, termasuk menjaga kemutakhiran data dan memanfaatkan data yang ada di desa, segala kebutuhan desa bisa dipenuhi,” kata dia dalam Peluncuran Reformasi Birokrasi BPS Tahun 2023 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 di Menara Dana Reksa, Jakarta, Senin.
Pada 2022, BPS sudah memberikan pembinaan statistik kepada 2.262 desa di seluruh Indonesia. Harapannya, desa memiliki kapabilitas di bidang statistik.
Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan kunjungannya ke Desa Tamansuruh di Banyuwangi, Jawa Timur, yang menjadi Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Terbaik Nasional pada 2021.
Desa Tamansuruh memperoleh penghargaan karena sudah memiliki data seluruh penduduknya. Bahkan, ada program kecil yang dinilai cukup membanggakan.
“Kepala desanya bilang begini: ‘Pak Margo, setiap penduduk yang baru beranjak ke usia 17 tahun, saya datang ke rumah memberikan KTP.’ Kadonya berupa KTP bagi penduduk desa yang berumur 17 tahun,” ucapnya.
Menurut dia, upaya kecil ini dapat dilakukan karena segala bentuk pelayanan di desa dapat dengan mudah dilakukan karena ada data.
Selain memberikan pembinaan statistik, pihaknya juga telah membangun 82 Pojok Statistik (kolaborasi dengan civitas akademika dalam peningkatan literasi dan pemanfaatan data sampai tingkat desa) di perguruan tinggi dari 34 provinsi pada 2022. Upaya ini dilakukan agar literasi statistik dan pemanfaatan data bisa dikembangkan di setiap kampus.
“Dua pilar ini sebagai penyangga untuk mempercepat terwujudnya platform digital Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) yang akan siap dibagi-pakaikan,” ungkap Kepala BPS.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala BPS: Desa harus miliki kapabilitas dalam pengelolaan data