Pemprov Sulsel hadirkan program Pocadi untuk dorong minat baca masyarakat
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menghadirkan program Pocadi (Pojok Baca Digital) dalam upaya mendorong minat baca dan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
"Pocadi kontennya terdiri dari buku konvensional dan buku digital. Buku digitalnya juga bisa diakses lewat ponsel. Fokus Pocadi dilakukan pemprov pada masjid," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Moh Hasan Sijaya di Makassar, Kamis (30/12).
Pemprov Sulsel melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel pada 2021 menyiapkan 10 titik Pocadi yang dipusatkan di masjid tersebar di kabupaten/kota di Sulsel.
Sementara 10 lainnya di tempatkan di Perpustakaan Komunitas, TBM (Taman Baca Masyarakat) dan desa atau kelurahan.
Ia menjelaskan program ini untuk mendekatkan akses layanan perpustakaan dengan tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Baca juga: Bunda PAUD Sulsel giring anak serta ibu cintai perpustakaan
Komponen Pocadi terdiri atas 274 eksemplar buku konvensional siap layan, 1.956 kopi buku digital subjek Islam, satu paket rak buku, dua komputer, dua unit meja komputer personal.
Selain itu, dua unit kursi, satu set tempat televisi, satu unit televisi, satu unit meja /podium informasi, satu unit UPS stabilizer, satu set karpet tile, satu unit kursi sofa, dua set xbanner, dan satu set desain properti.
Baca juga: Warga Selandia Baru donasikan buku "Carita Turiolo" untuk perpustakaan Sulsel
Penempatan di masjid, kata dia, sesuai dengan Undang-Undang Perpustakaan tentang membangun tempat-tempat bacaan di tempat strategis yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
"Untuk Pocadi di masjid konten bacaannya lebih spesifik mengenai (bernuansa) Islam. Untuk di perpustakaan komunitas, itu kontennya umum. Ini menjadi prioritas pembangunan nasional karena kita masuk dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bertujuan untuk mendirikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan dan belajar masyarakat," katanya.
Hasan mengaku bahwa hadirnya Pojok Baca Digital di masjid diminati masyarakat.
Baca juga: Tim PULAu DPK Sulsel bina perpustakaan di Pulau Barrang Lompo
"Alhamdulillah, banyak yang senang hadirnya Pocadi di masjid. Bahkan banyak permintaan masuk untuk juga disiapkan di masjid-masjid lainnya," akunya.
Hadirnya layanan Pocadi ini, salah satu upaya Pemprov Sulsel dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Hal itu sejalan dengan yang selalu ditekankan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada berbagai kesempatannya.
Andi mengatakan investasi SDM penting sehingga harus terus didorong peningkatan literasi masyarakat.
"Kita selalu dorong SDM jauh lebih penting. Kita tidak tahu, kelak anak-anak kita akan menjadi orang-orang yang bisa membangun daerah kita yang lebih baik ke depan, bisa menjadi pemimpin yang amanah dan memiliki moral kepemimpinan (akhlak)," katanya.
"Pocadi kontennya terdiri dari buku konvensional dan buku digital. Buku digitalnya juga bisa diakses lewat ponsel. Fokus Pocadi dilakukan pemprov pada masjid," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Moh Hasan Sijaya di Makassar, Kamis (30/12).
Pemprov Sulsel melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel pada 2021 menyiapkan 10 titik Pocadi yang dipusatkan di masjid tersebar di kabupaten/kota di Sulsel.
Sementara 10 lainnya di tempatkan di Perpustakaan Komunitas, TBM (Taman Baca Masyarakat) dan desa atau kelurahan.
Ia menjelaskan program ini untuk mendekatkan akses layanan perpustakaan dengan tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Baca juga: Bunda PAUD Sulsel giring anak serta ibu cintai perpustakaan
Komponen Pocadi terdiri atas 274 eksemplar buku konvensional siap layan, 1.956 kopi buku digital subjek Islam, satu paket rak buku, dua komputer, dua unit meja komputer personal.
Selain itu, dua unit kursi, satu set tempat televisi, satu unit televisi, satu unit meja /podium informasi, satu unit UPS stabilizer, satu set karpet tile, satu unit kursi sofa, dua set xbanner, dan satu set desain properti.
Baca juga: Warga Selandia Baru donasikan buku "Carita Turiolo" untuk perpustakaan Sulsel
Penempatan di masjid, kata dia, sesuai dengan Undang-Undang Perpustakaan tentang membangun tempat-tempat bacaan di tempat strategis yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
"Untuk Pocadi di masjid konten bacaannya lebih spesifik mengenai (bernuansa) Islam. Untuk di perpustakaan komunitas, itu kontennya umum. Ini menjadi prioritas pembangunan nasional karena kita masuk dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bertujuan untuk mendirikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan dan belajar masyarakat," katanya.
Hasan mengaku bahwa hadirnya Pojok Baca Digital di masjid diminati masyarakat.
Baca juga: Tim PULAu DPK Sulsel bina perpustakaan di Pulau Barrang Lompo
"Alhamdulillah, banyak yang senang hadirnya Pocadi di masjid. Bahkan banyak permintaan masuk untuk juga disiapkan di masjid-masjid lainnya," akunya.
Hadirnya layanan Pocadi ini, salah satu upaya Pemprov Sulsel dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Hal itu sejalan dengan yang selalu ditekankan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada berbagai kesempatannya.
Andi mengatakan investasi SDM penting sehingga harus terus didorong peningkatan literasi masyarakat.
"Kita selalu dorong SDM jauh lebih penting. Kita tidak tahu, kelak anak-anak kita akan menjadi orang-orang yang bisa membangun daerah kita yang lebih baik ke depan, bisa menjadi pemimpin yang amanah dan memiliki moral kepemimpinan (akhlak)," katanya.