Mamuju (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Barat menyatakan, dukungan pemerintah di Provinsi Sulbar mengenai rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menyelamatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) agar tidak mengalami defisit.
"Dukungan Gubenur di Indonesia mengenai rencana pemerintah menaikkan harga BBM hanya semata-mata untuk menyelamatkan APBN agar tidak defisit," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan, Gubernur se-Indonesia telah melakukan pertemuan dengan Presiden dan sejumlah Mentri agar dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai rencana kenaikan BBM yang akan diberlakukan pemerintah
"Kenaikan BBM harus dilakukan pemerintah dan tidak ada pilihan lain karena defisit akan mengancam APBN kalau tidak dilakukan," katanya.
Menurut dia, subsidi BBM yang akan dilakukan pemerintah diprediksi hanya Rp190 triliun, namun ternyata mengalami kenaikan hingga mencapai Rp300 triliun, sehingga apabila kenaikan BBM tidak dilakukan maka defisit akan melanda APBN kita.
Ia mengatakan, masyarakat mesti memahami posisi pemerintah dalam mengambil kebijakan menaikkan harga BBM, karena bila tidak dilakukan maka negara dalam kondisi terancam akibat beban belanja APBN.
"Meski akan ada demo itu akan dipahami, tetapi bagaimana pun kenaikan BBM sudah melalui kajian sehingga harus dilaksanakan," katanya.
Gubernur mengatakan, kenaikan harga sembako dan transportasi akan terjadi dengan rencana kenaikan BBM oleh pemerintah namun demi penyelamatan bangsa, hal itu harus dilakukan.
Ia berharap seluruh Bupati di Sulbar segera melakukan sosialisasi rencana kenaikan BBM kepada seluruh masyarakatnya, agar dapat memahami kebijakan pemerintah.
Editor : Fardah Assegaf