Mamuju (ANTARA) - Kepala Karantina Pertanian Provinsi Sulawesi Barat Agus Karyono menegaskan virus Jembrana yang menyerang ternak sapi tidak menular ke manusia.
"Informasi adanya satu keluarga di Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju yang keracunan diduga akibat Jembrana, tidak benar karena penyakit Jembrana tidak menular ke manusia," tegas Agus Karyono, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan penyakit Jembrana hanya menular dari sapi ke sapi.
Daging yang berasal dari sapi yang terkena penyakit Jembrana masih aman dikonsumsi manusia
"Virus Jembrana akan mati dengan pemanasan seperti dimasak, direbus sampai mendidih minimal 15 menit, digoreng dan dibakar atau dipanggang. Artinya dari aspek keamanan pangan (food safety) konsumen tidak akan sakit karena mengkonsumsi daging tersebut," jelas Agus Karyono.
Ia menyampaikan bahwa kasus kematian pada ternak sapi yang diakibatkan virus Jembrana di Sulbar telah menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit bagi para petani.
"Kerugian yang ditimbulkan berupa kematian sapi yang sampai 100 persen dan angka kesakitan serta penularannya yang sangat tinggi," terang Agus Karyono.
Menurut dia, kasus virus Jembrana di Provinsi Sulbar pertama kali terjadi di Kecamatan Tikke Pasangkayu pada pertengahan Juli 2022 yang dilaporkan 78 ekor sapi mati.
Selanjutnya merambah ke Kabupaten Polewali Mandar pada akhir Agustus 2022 dan sampai 14 Februari 2023 sebanyak 234 ekor ternak sapi dilaporkan mati.
Kemudian, di Kabupaten Mamuju sebanyak 20 ekor sapi mati, di Kabupaten Majene tiga ekor dan terakhir di Kabupaten Mamuju Tengah ada lima ekor sapi dilaporkan mati terserang penyakit Jembrana.
"Praktis tersisa Kabupaten Mamasa yang masih zona hijau," ujarnya.
Gejala klinis dari sapi yang terkena Jembrana kata Agus Karyono adalah keluar keringat darah (blood sweating) pada kulit, anus, hidung kemudian, bengkak pada kelenjar limfe kaki depan atas, kaki belakang atas.
"Penyakit Jembrana bersifat akut, yaitu menyebabkan kematian sapi dalam waktu yang cepat," ujar Agus Karyono.
Saat ini, tambahnya, masa pengendalian penyakit Jembrana yaitu vaksinasi dan disinfeksi telah dilaksanakan Karantina Pertanian dan Dinas Peternakan Sulbar bersama masyarakat.
Berita Terkait
Dinas Pertanian Bulukumba beri bantuan bibit unggul kepada petani
Jumat, 26 April 2024 22:49 Wib
Kementan menggandeng Polri tingkatkan ketahanan pangan
Kamis, 25 April 2024 14:27 Wib
Kemendag mendorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia
Sabtu, 20 April 2024 11:39 Wib
Kadis Pertanian Bulukumba ungkap otak penyelundupan pupuk urea
Sabtu, 20 April 2024 7:15 Wib
Mentan memberi kuliah umum di Fakultas Pertanian Unhas
Selasa, 16 April 2024 18:09 Wib
Membangun embung demi pertanian produktif dan kesejahteraan petani
Rabu, 27 Maret 2024 20:10 Wib
Hakim tidak menerima nota keberatan Syahrul Yasin Limpo
Rabu, 27 Maret 2024 14:33 Wib
Dinas TPHP Gowa perketat penerapan aturan perlindungan lahan pertanian
Rabu, 27 Maret 2024 2:02 Wib