Mamuju (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Barat meningkatkan koordinasi sebagai bagian dari upaya mengantisipasi terjadinya inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha tahun 2023.
Ketua TPID Sulbar Muhammad Idris, di Mamuju, Kamis menekankan pentingnya kebersamaan dalam upaya pengendalian inflasi menjelang HBKN Idul Adha.
Oleh karena itu, Muhammad Idris yang juga sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar itu meminta TPID bersama pihak yang terlibat di dalamnya dapat mengantisipasi hal-hal yang dianggap sebagai penyebab terjadinya inflasi.
"Dengan kebersamaan, tentunya akan bisa mencapai hasil maksimum. Sinergi antar-TPID se-Sulbar dengan instansi terkait yang sudah terbangun selama ini harus diperkuat," ujar Muhammad Idris.
Ia berharap, dalam pertemuan itu seluruh peserta rapat koordinasi bisa lebih produktif untuk mendiskusikan berbagai hal dalam upaya pengendalian inflasi menjelang HBKN Idul Adha, termasuk target-target TPID yang ingin dicapai ke depan, seperti mendapatkan TPID Award.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulbar Gunawan Purbowo mengatakan risiko inflasi menjelang Idul Adha kemungkinan terjadi.
Hal itu disebabkan oleh beberapa hal seperti, adanya hari libur panjang yang karakteristiknya hampir sama Idul Fitri, walaupun tidak sebesar di hari raya tersebut.
"Kebijakan pemerintah terkait cuti bersama pada 28 dan 30 Juni 2023 saat Idul Adha, secara langsung berdampak pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap tiket pesawat dan bus untuk melakukan perjalanan ke daerah asal," jelas Gunawan Purbowo.
Hal lainnya, lanjutnya, yakni terjadinya bencana tanah longsor sepanjang 100 meter yang menutup badan jalan akibat hujan deras, secara efektif menutup akses jalan antara Kabupaten Mamuju dan Majene.
"Hal tersebut membuat jalur distribusi utama provinsi menjadi terhambat dan berpotensi meningkatkan biaya logistik," ujarnya.
Selain itu, kondisi cuaca yang ekstrem dan gelombang laut yang tinggi membuat frekuensi melaut para nelayan menjadi berkurang.
Hal tersebut menyebabkan stok pasokan aneka ikan segar menjadi terbatas dan kenaikan harga mulai terlihat di pasar.
Ia kemudian menyampaikan beberapa rekomendasi pengendalian inflasi Sulbar ke depan diantaranya yaitu, melanjutkan operasi pasar di setiap kabupaten di Sulbar untuk komoditas yang rawan peningkatan harga di luar kenormalan, khususnya porsi besar seperti, ikan, beras dan hortikultura.
"Alhamdullah selama ini sudah berjalan dengan baik sehingga inflasi bisa terkendali. Tentunya ini perlu dilanjutkan," ujar Gunawan Purbowo.
Berita Terkait
Tim putra Indonesia puncaki klasemen sementara Grup C Piala Thomas-Uber 2024
Minggu, 28 April 2024 10:23 Wib
Rafael Struick nilai kemenangan Indonesia atas Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 7:06 Wib
Ditlantas dan Tim RTMC tingkatkan keselamatan berlalu lintas di Sulawesi Barat
Kamis, 25 April 2024 16:10 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib
Klopp tentang perburuan juara Liga Inggris : Semua tim butuh keberuntungan
Senin, 22 April 2024 7:16 Wib
Piala Asia U23 - Indonesia pastikan tiket perempat final setelah hantam Jordania 4-1
Senin, 22 April 2024 0:56 Wib
PBVSI menyiapkan tim berisi pemain terbaik untuk hadapi Red Sparks hari ini
Sabtu, 20 April 2024 10:50 Wib
Liga Europa - Empat tim yang dipastikan melaju ke semifinal
Jumat, 19 April 2024 7:48 Wib