Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel menyebut tren serangan aksi terorisme di Indonesia mengalami penurunan.
“Upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan menunjukkan tren positif dengan menurunnya angka serangan teror dari tahun ke tahun di Indonesia,” kata Rycko di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu.
Dinukil dari I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism Outlook, jumlah keseluruhan serangan teror di Tanah Air sejak 2018 hingga 2022 adalah 49 kali.
Pada 2018, tercatat serangan teror terjadi sebanyak 19 kali, lalu 11 kali pada 2019 dan 2020, enam kali pada 2021, dan dua kali pada 2022.
Kendati begitu, Rycko mengatakan tren penurunan tersebut bagaikan teori gunung es.
“Situasi ini sesungguhnya adalah keadaan yang terlihat dan muncul di permukaan saja,” kata dia.
Oleh karena itu, Kepala BNPT meminta seluruh pihak tidak berpuas diri dan tetap waspada, terlebih terhadap gerakan terorisme yang menyusup ke kehidupan warga.
“Kelompok ini mulai mengubah pendekatannya, dari hard menjadi soft approach, dari strategi bullet menjadi ballot,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rycko mengatakan kesadaran publik dan sinergitas antarpihak penting untuk dibangun sebagai upaya menghadapi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
“Kita tidak bisa hadapi paham ekstremisme berbasis kekerasan ini secara sendiri,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, BNPT meluncurkan empat produk pengetahuan berupa hasil analisis dan kajian terkait penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di Indonesia.
Empat produk pengetahuan yang diluncurkan tersebut adalah I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism Outlook; K-Hub PCVE Outlook; Mid-Term Evaluation RAN PE; dan Analisis Kesiapan Pemerintah Daerah untuk Melaksanakan RAN PE.
Kepala BNPT berharap agar keempat produk pengetahuan yang diluncurkan menjadi bahan diskusi lanjutan untuk menanggulangi ekstremisme kekerasan yang mengarah pada terorisme di Indonesia.
"Tentunya kami mengharapkan agar kajian analisis tersebut dapat didiskusikan dan mendapatkan feedback yang lebih luas dari berbagai kalangan," imbuh Rycko.
Berita Terkait
Polri ungkap delapan tersangka JI Sulteng terlatih dan miliki jabatan
Jumat, 19 April 2024 15:23 Wib
Kapolri: Ada 18 tersangka teroris ditangkap jelang Natal
Minggu, 24 Desember 2023 19:20 Wib
Densus 88 Antiteror mengamankan dua warga terduga teroris di Sukoharjo Jawa Tengah
Kamis, 14 Desember 2023 13:31 Wib
Paus Fransiskus menyebut serangan Israel di Gaza "terorisme"
Jumat, 1 Desember 2023 14:37 Wib
Moeldoko: Gerakan terorisme di Indonesia masih ada di tengah euforia politik Pemilu 2024
Kamis, 9 November 2023 14:44 Wib
Polri: 17 dari 27 terduga teroris kelompok Anshor Daulah ditangkap di Jawa Barat
Jumat, 27 Oktober 2023 15:30 Wib
BNPT melibatkan masyarakat desa deteksi dini radikalisme dan terorisme
Jumat, 20 Oktober 2023 10:09 Wib
PKK Makassar dorong perlindungan kepada anak korban jaringan terorisme
Minggu, 8 Oktober 2023 5:53 Wib