Makassar (ANTARA Sulsel) - Tamsil Linrung dan Das`ad Latif selaku pasangan calon wali kota dan wakil wali kota melalui visi dan misinya menggagas Kota Makassar yang nyaman untuk kehidupan.
"Kota nyaman adalah yang mampu mengartikulasi seluruh aktivitas sosial, ekonomi, budaya dengan enak, nyaman dan aman. Kota ini juga harus terbebas dari ganguan dan bencana, serta adaptif dengan perubahan iklim," kata Tamsil, membacakan visi dan misinya di Kantor DPRD Kota Makassar, Minggu.
Menurutnya, dalam Undang-Undang Penataan Ruang. Kota nyaman adalah kota yang juga memiliki ruang terbuka hijau minimal 30 persen dari luas kota, 20 persen untuk ruang publik seperti taman kota dan hutan kota, dan 10 persen untuk ruang privat atau pekarangan.
Misi Program Kota Nyaman ada enam, katanya, yakni nyaman dalam Pelayanan, nyaman dalam dunia pendidikan, nyaman bertransportasi, nyaman dalam pelayanan, nyaman dalam tertib dan bersih lingkungan, serta nyaman dalam berusaha.
Ia terkait dengan itu, bila terpilih memimpin kota, akan membangun kenyamanan pelayanan publik seperti sistem respons cepat tepat terhadap aspirasi masyarakat, pelayanan satu atap, transparansi pengelolaan program pemerintah, "Wali Kota Mendengar", "Makassar Cybernet" dengan akses internet tidak berbayar di seluruh penjuru kota dan optimalisasi aparatur pemerintah.
Kedua lanjut, Ketua Banggar DPR RI ini, nyaman dalam dunia penddidikan seperti bantuan beasiswa anak-anak usia sekolah, revitalisasi perpustakaan, peningkatan kompetensi guru dan guru honorer. Pembenahan infrastruktur pendidikan, rumah pintar, dan menghubungkan dunia pendidikan dan dunia usaha.
Program ketiga, dilanjutkan Das`ad Latif dengan mengatakan, nyaman bertransportasi seperti revitalisasi halte, pembangunan jembatan layangr dan "underpass", merintis pembangunan jalur MRT, penataan jalur pendestrian, pemanfaatan kanal sebagai jalur trasportasi, pembangunan terminal truk.
Sedangkan program keempat yakni dalam pelayanan kesehatan seperti ambulans nyaman dengan sistem jemput warga yang sakit dengan keterbatasan ekonomi. Layanan kesehatan keliling, pemberian insentif khususbagi tenaga medis berdasarkan prestasi kerja, peningkatan jumlah ambulans gratis, peningkatan frekuensi dan kualitas pelayanan medis dan modernisasi rumah sakit.
Program kelima adalah nyaman dalam tertib dan bersih lingkungan seperti pengembangan sistem drainase terpadu, pengembangan ruang terbuka hijau, mendorong peran komunitas pekerja sosial, kemasyarakatan dan keagamaan. Pengembangan pusat kebudayaan dan pariwisata serta Makassar bebas dsri sampah.
"Program keenam, membangun kenyamanan dalam berusaha, misalnya memberikan bantuan modal usaha 10 juta per kepala keluarga, sarjana berdaya yaitu mendorong lahirnya entrepreneur dari kampus. Revitaliasi pasar tradisional, pemberdayaan produk lokal, penataan pasar modern dan kemudahan berinvestasi dengan penataan sistem informasi `online"," tambahnya. AJS Bie