Dinkes Sulbar rumuskan program untuk tingkatkan kualitas layanan kesehatan
Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat koordinasi teknis perencanaan kesehatan untuk merumuskan program yang akan diusulkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2024, sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah itu.
"Rakontek perencanaan kesehatan ini sebagai upaya merumuskan program untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Darmawiyah, di Mamuju, Sabtu.
Kegiatan yang berlangsung 20 hingga 22 Juli 2023 itu, dihadiri para pemangku kepentingan dari seluruh kabupaten di Sulbar, di antaranya, para Kepala Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit serta para kepala bidang dan pengelola program lingkup Dinas Kesehatan Provinsi setempat.
Baca juga: Dinkes Sulbar tingkatkan pengelolaan Posyandu
Berbagai narasumber dari instansi terkait memberikan paparan mengenai topik-topik penting yang berkaitan dengan perencanaan kesehatan dan pengelolaan DAK, di antaranya dari Bappeda Sulbar yang menyoroti upaya percepatan pembangunan di bidang kesehatan dan manusia.
Kemudian, materi terkait kebijakan DAK fisik dan non-fisik dalam mendukung pembangunan kesehatan di daerah oleh Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan.
Materi ini membahas tentang berbagai kebijakan terkini terkait DAK, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, yang dapat mendukung pembangunan kesehatan di daerah.
Baca juga: Dinkes Sulbar rumuskan program penanganan stunting di desa
Selanjutnya, materi terkait pengendalian dan pengawasan pengelolaan DAK dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulbar yang mengulas strategi pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan dana yang dialokasikan untuk kesehatan di provinsi.
Serta, monitoring dan evaluasi kinerja keuangan DAK tahun 2023 dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Mamuju yang memberikan informasi mengenai evaluasi pelaksanaan DAK tahun sebelumnya dan pembelajaran untuk peningkatan kinerja keuangan pada tahun berikutnya.
Rakontek perencanaan kesehatan tersebut menurut Darmawiyah, sebagai sinergi antara stakeholder sehingga implementasi program kesehatan di daerah dapat berjalan efektif dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat pada tahun mendatang.
"Pada rakontek ini, peserta aktif berpartisipasi dalam merumuskan rencana kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat," kata Darmawiyah.
"Rakontek perencanaan kesehatan ini sebagai upaya merumuskan program untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Darmawiyah, di Mamuju, Sabtu.
Kegiatan yang berlangsung 20 hingga 22 Juli 2023 itu, dihadiri para pemangku kepentingan dari seluruh kabupaten di Sulbar, di antaranya, para Kepala Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit serta para kepala bidang dan pengelola program lingkup Dinas Kesehatan Provinsi setempat.
Baca juga: Dinkes Sulbar tingkatkan pengelolaan Posyandu
Berbagai narasumber dari instansi terkait memberikan paparan mengenai topik-topik penting yang berkaitan dengan perencanaan kesehatan dan pengelolaan DAK, di antaranya dari Bappeda Sulbar yang menyoroti upaya percepatan pembangunan di bidang kesehatan dan manusia.
Kemudian, materi terkait kebijakan DAK fisik dan non-fisik dalam mendukung pembangunan kesehatan di daerah oleh Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan.
Materi ini membahas tentang berbagai kebijakan terkini terkait DAK, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, yang dapat mendukung pembangunan kesehatan di daerah.
Baca juga: Dinkes Sulbar rumuskan program penanganan stunting di desa
Selanjutnya, materi terkait pengendalian dan pengawasan pengelolaan DAK dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulbar yang mengulas strategi pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan dana yang dialokasikan untuk kesehatan di provinsi.
Serta, monitoring dan evaluasi kinerja keuangan DAK tahun 2023 dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Mamuju yang memberikan informasi mengenai evaluasi pelaksanaan DAK tahun sebelumnya dan pembelajaran untuk peningkatan kinerja keuangan pada tahun berikutnya.
Rakontek perencanaan kesehatan tersebut menurut Darmawiyah, sebagai sinergi antara stakeholder sehingga implementasi program kesehatan di daerah dapat berjalan efektif dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat pada tahun mendatang.
"Pada rakontek ini, peserta aktif berpartisipasi dalam merumuskan rencana kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat," kata Darmawiyah.