Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan mencatat jumlah pendaftaran merek dari para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga Juli 2023 sudah mencapai 1.195 berkas.
Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulsel Suprapto di Makassar, Jumat, mengatakan jumlah pendaftar dari pelaku UMKM pada 2023 sudah melampaui pencapaian dari pendaftaran pada 2022.
"Ini masih terus berjalan dan sekarang ini pencapaian sudah melampaui pendaftaran di 2022. Kalau tahun sebelumnya itu hanya 1.054 dan sekarang sudah 1.195 pendaftar," ujarnya.
Suprapto mengatakan Kemenkumham Sulsel terus mendorong para pelaku UMKM agar melakukan pendaftaran merek untuk nama produknya.
Menurut dia, pelabelan merek yang sudah dipatenkan akan membantu membangun dan meningkatkan reputasi merek lokal menuju merek nasional melalui one village one brand.
"Meningkatnya pendaftaran merek tersebut setelah berbagai upaya terus dilakukan oleh Kanwil Kemenkumham Sulsel antara lain menyelenggarakan workshop promosi dan diseminasi merek, menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah guna memfasilitasi permohonan pendaftaran merek bagi pelaku usaha, industri, dan ekonomi kreatif berskala mikro dan kecil di Sulawesi Selatan, dan menyelenggarakan mobile IP clinic atau klinik kekayaan intelektual bergerak," terangnya.
Selain itu, Suprapto menerangkan bahwa upaya lain juga dilakukan yakni memberikan fasilitasi booth gratis bagi pelaku usaha, industri, dan ekonomi kreatif berskala mikro dan kecil selama kegiatan dan membuat MoU dan perjanjian kerja sama (PKS) dengan pemerintah daerah di Sulawesi Selatan.
Ia mengatakan kerja sama dilakukan guna membantu membuka loket pendaftaran merek di mal pelayanan publik kabupaten/kota serta memberikan fasilitas booth, tenant, dan tenda gratis bagi pelaku usaha, industri, dan ekonomi kreatif berskala mikro dan kecil selama kegiatan gebyar pesta rakyat Kanwil Kemenkumham Sulsel.
Hal ini juga dilakukan guna mendukung Tahun 2023 sebagai hak merek dengan program unggulan nasional, yakni One Village One Brand dengan indikator keberhasilan peningkatan pendaftaran merek kolektif.
"Untuk itu, Kanwil Sulsel mendorong ekonomi daerah berbasis kekayaan intelektual di setiap desa atau pun kabupaten dengan memiliki satu brand secara kolektif yang dimiliki oleh komunitas yang bergerak di satu bidang tertentu pada UMKM atau ekonomi kreatif (Ekraf)," tuturnya.
Semarak Tahun Merek saat ini juga digelorakan dengan semangat membangun kesadaran cinta dan bangga terhadap merek Indonesia, sekaligus untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
"Berbagai inovasi juga telah diluncurkan oleh Kemenkumham dalam menyambut tahun merek ini di antaranya ada POP Merek (Persetujuan Otomatis Perpanjangan Merek) yang kini hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit untuk memperpanjang jangka waktu perlindungan hak atas merek terdaftar selama 10 tahun ke depan," ucapnya.
Baca juga: Kemenkumham Sulsel gelar "Mobile Intellectual Property Clinic"
Berita Terkait
Sekda Sulsel : Inabuyer B2B2G Expo 2024 momentum UMKM promo produk
Jumat, 17 Mei 2024 6:32 Wib
KPK menggeledah rumah keluarga SYL di Makassar
Kamis, 16 Mei 2024 21:29 Wib
Pemprov Sulsel gandeng PT Bomar dan OJK tingkatkan produksi udang Sulsel
Kamis, 16 Mei 2024 21:23 Wib
Pemprov Sulsel dan PT Bomar kolaborasi jadikan Sulsel produsen udang terbesar
Kamis, 16 Mei 2024 19:54 Wib
BPN Sulsel optimistis redistribusi 45 ribu lahan pada 2024
Kamis, 16 Mei 2024 19:52 Wib
Pj Gubernur pastikan PSN di Sulsel tanpa hambatan
Kamis, 16 Mei 2024 19:48 Wib
Pj Gubernur Sulsel lepas bantuan Pangkostrad ke Luwu
Kamis, 16 Mei 2024 15:53 Wib
7 destinasi wisata unggulan Bulukumba Sulsel masuk album Kemenparekraf
Kamis, 16 Mei 2024 15:51 Wib