Kepala BKKBN Sulsel siap optimalkan capaian kinerja Semester II 2023
Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin siap mengoptimalkan capaian kinerja Program Pembagunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Sulawesi Selatan pada Semester II 2023.
"Ini kita akan lakukan agar dapat mengakselerasi pencapaian Program Bangga Kencana dan PPS pada Semester II Tahun 2023," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin pada keterangan persnya di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, untuk menguatkan capaian tersebut, pihaknya telah menghadiri pertemuan BKKBN nasional yang membahas "Akselerasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting guna Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Penduduk Tumbuh Seimbang" di Jakarta yang dibuka oleh Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).
.
Menurut dia, untuk memaksimalkan capaian di Semester II ini, pihaknya akan melakukan langkah-langkah strategis dengan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang ada khususnya dalam mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan BOKB dalam mendukung Program Bangga Kencana dan PPS.
.
"Kita akan memaksimalkan tim pengendali DAK yang ada di provinsi untuk melakukan monitoring dan evaluasi di Kabupaten Kota melalui kegiatan One on One meeting DAK," kata Shodiqin.
Selain itu, juga melakukan orientasi pelaksanaan DAK dengan pendampingan khusus kepada wilayah dengan serapan rendah bersama seluruh pembina wilayah.
Sementara dalam arahan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebutkan bahwa capaian kinerja BKKBN dalam mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Pembangunan Keluarga yang berkualitas, telah sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Renstra BKKBN Tahun 2020-2024.
Adapun data hasil pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022 menunjukkan angka Total Fertility Rate (TFR) mencapai 2,14 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 menunjukkan TFR sebesar 2,18. Kedua sumber data tersebut menunjukkan bahwa target TFR pada tahun 2023, sebesar 2,19 sudah tercapai.
"Upaya berkesinambungan perlu terus dilakukan untuk menurunkan angka kelahiran, mengingat target TFR tahun 2024 sebesar 2,1. Namun secara kualitas masih membutuhkan upaya penyiapan SDM generasi mendatang yang mampu bersaing disegala bidang," ujar Hasto.
.
Sementara Indonesia emas itu menurut arahan Presiden Joko Widodo menekankan untuk mencapai peringkat ke 4 atau 5 besar ekonominya, kalau tenaga mencukupi. Kalau dulu pemerintah menekankan dua anak cukup. Namun sekarang dengan TFR 2,1 itu dianggap sudah cukup rendah.
"Jadi perempuan-perempuan di Indonesia itu melahirkan rata-rata 2,1 itu sudah cukup rendah," kutip Hasto.
.
Ia juga mengingatkan Kaper BKKBN Sulsel dalam upaya mencapai sasaran dan target program Bangga Kencana dan PPS semester kedua agar memperkuat perencanaan dengan anggaran yang terbatas.
"Ini kita akan lakukan agar dapat mengakselerasi pencapaian Program Bangga Kencana dan PPS pada Semester II Tahun 2023," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin pada keterangan persnya di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, untuk menguatkan capaian tersebut, pihaknya telah menghadiri pertemuan BKKBN nasional yang membahas "Akselerasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting guna Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Penduduk Tumbuh Seimbang" di Jakarta yang dibuka oleh Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).
.
Menurut dia, untuk memaksimalkan capaian di Semester II ini, pihaknya akan melakukan langkah-langkah strategis dengan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang ada khususnya dalam mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan BOKB dalam mendukung Program Bangga Kencana dan PPS.
.
"Kita akan memaksimalkan tim pengendali DAK yang ada di provinsi untuk melakukan monitoring dan evaluasi di Kabupaten Kota melalui kegiatan One on One meeting DAK," kata Shodiqin.
Selain itu, juga melakukan orientasi pelaksanaan DAK dengan pendampingan khusus kepada wilayah dengan serapan rendah bersama seluruh pembina wilayah.
Sementara dalam arahan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebutkan bahwa capaian kinerja BKKBN dalam mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Pembangunan Keluarga yang berkualitas, telah sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Renstra BKKBN Tahun 2020-2024.
Adapun data hasil pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022 menunjukkan angka Total Fertility Rate (TFR) mencapai 2,14 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 menunjukkan TFR sebesar 2,18. Kedua sumber data tersebut menunjukkan bahwa target TFR pada tahun 2023, sebesar 2,19 sudah tercapai.
"Upaya berkesinambungan perlu terus dilakukan untuk menurunkan angka kelahiran, mengingat target TFR tahun 2024 sebesar 2,1. Namun secara kualitas masih membutuhkan upaya penyiapan SDM generasi mendatang yang mampu bersaing disegala bidang," ujar Hasto.
.
Sementara Indonesia emas itu menurut arahan Presiden Joko Widodo menekankan untuk mencapai peringkat ke 4 atau 5 besar ekonominya, kalau tenaga mencukupi. Kalau dulu pemerintah menekankan dua anak cukup. Namun sekarang dengan TFR 2,1 itu dianggap sudah cukup rendah.
"Jadi perempuan-perempuan di Indonesia itu melahirkan rata-rata 2,1 itu sudah cukup rendah," kutip Hasto.
.
Ia juga mengingatkan Kaper BKKBN Sulsel dalam upaya mencapai sasaran dan target program Bangga Kencana dan PPS semester kedua agar memperkuat perencanaan dengan anggaran yang terbatas.