Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tidak pernah jauh-jauh dan selamanya akan bersama-sama dengan PBNU.
"Pak Presiden tidak pernah jauh-jauh dari PBNU, senantiasa bersama-sama dengan PBNU sampai titik ini," ujar Gus Yahya saat membuka Munas dan Konbes PBNU di Ponpes Al Hamid, Jakarta, Senin.
Gus Yahya mengatakan Presiden Jokowi selama ini telah banyak membantu Nahdlatul Ulama.
Menurut dia, sejumlah agenda besar yang telah dan akan dijalankan PBNU dengan menggandeng sejumlah kementerian dan lembaga terdapat peran penting Jokowi.
Terbaru, PBNU memiliki program strategis yakni Gerakan Keluarga Maslahat NU yang akan menjadi kepanjangan tangan dari kebijakan-kebijakan yang ditetaskan pemerintah.
"Ini hanya sekadar menyebut satu dua dari lebih banyak lagi yang telah dilakukan oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk membantu NU selama ini," katanya.
Maka dari itu, untuk menebus kebaikan yang diberikan Presiden, Gus Yahya memastikan bahwa NU juga tidak akan pernah jauh-jauh dari Jokowi.
"Tentu saja saya ingin sampaikan kepada seluruh keluarga besar NU, Insya Allah NU juga tidak akan pernah jauh-jauh dari Bapak Joko Widodo," katanya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Senin.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini, secara resmi saya buka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023," kata Presiden Jokowi.
Seremoni peresmian Munas-Konbes 2023 ditandai penabuhan rebana oleh Presiden Jokowi, Ketua DPR RI Puan Maharani, beserta jajaran pengurus NU.