Makassar (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengimbau daerah melakukan pembangunan infrastruktur melalui pemanfaatan ekonomi kreatif.
Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum menyebutkan bahwa pemerintah daerah tidak seharusnya bergantung pada APBN maupun APBD dalam pengembangan infrastruktur yang sifatnya terbatas.
"Dana alokasi anggaran di APBN terbatas sehingga kita harus efektif dan prioritas, juga harus disesuaikan dengan pembiayaan yang kreatif," kata Ervan pada Forum Infrastruktur Wilayah (FIW) Sulawesi 2023 di Makassar, Kamis.
Pembiayaan kreatif dimaksudkan bisa bersumber dari pihak swasta atau para investor dalam mendorong pengembangan infrastruktur wilayah.
Kendati demikian, Ervan menekankan pada ekosistem perizinan yang harus bagus dan ramah terhadap investor, sehingga melahirkan rasa nyaman dan mudah berinvestasi pada sebuah daerah, khususnya di Sulawesi Selatan.
"Nomor 1 saya titip ke provinsi yakni ekosistem perizinan harus bagus dan kurangi pungli. Kita sudah bikin jalan bagus yang tidak ada lubang tetapi kalau perizinan (investor) banyak lubang-lubang, maka itu yang jadi masalah," urai Ervan.
Pasalnya, menciptakan ekosistem perizinan yang baik dipastikan bisa menggaet investor dalam pengembangan daerah. Apalagi dana APBN hanya mampu menopang sekitar 20 persen dari APBD dan lebih banyak membangun ialah pihak swasta.
Terkait pemanfaatan ekonomi kreatif, Bappenas sebagai pihak yang merencanakan berbagai proyek strategis dalam pengembangan daerah juga menyinggung konektifitas kerja sama dengan pihak swasta dalam meningkatkan infrastruktur, salah satunya terhadap keberlangsungan pengerjaan Proyek Stadion Mattoanging Makassar.
"Kenapa tidak dikerja samakan saja (pembangunan Stadion Mattoanging, seperti stadion di Eropa yang dibangun oleh pihak swasta dan bukan dari pemerintah, itu luar biasa," kata Ervan.
Selain itu, dalam memajukan suatu wilayah,
Bappenas membuat engine of growth dengan membentuk kluster-kluster pertumbuhan ekonomi yang disesuaikan dengan potensi Infrastruktur daerah, menonjolkan local wisdom atau kearifan lokal. Seperti di Sulawesi Selatan, memanfaatkan potensi budaya laut dan sebagainya.
"Tentu kita bisa menggerakkan dana termasuk mungkin KUR, juga peran swasta. Bagaimana membuat sebuah budidaya yang kelihatan sederhana tapi menjadi potensial," tambah Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Berita Terkait
Polri gelar Operasi Puri Agung 2024 amankan WWF ke-10 di Bali
Kamis, 25 April 2024 16:14 Wib
Aktivis lingkungan Sulsel mendukung penanaman pohon di Hari Bumi 2024
Senin, 22 April 2024 18:22 Wib
Aktris Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 6:41 Wib
Pemkab Gowa melibatkan anak dan perempuan dalam rencanakan pembangunan
Kamis, 21 Maret 2024 2:33 Wib
Pj Sekda meminta Bina Marga Sulsel fokus rampungkan program prioritas
Selasa, 19 Maret 2024 14:42 Wib
Diskominfo-SP Sulsel selaraskan program antarperangkat daerah
Sabtu, 9 Maret 2024 10:17 Wib
The International Office Participates in the Think TransNational Education Forum 2024 by the British Council, Malaysia
Jumat, 8 Maret 2024 12:15 Wib
Kemenag: Sidang Isbat merupakan forum bersama pengambilan keputusan
Jumat, 8 Maret 2024 9:28 Wib