Donggala, (Antara Sulsel) - PT Lestari Tani Teladan (LTT) prihatin dengan dampak buruk teknologi baru terhadap anak-anak. Dari data yang diterima perusahaan tersebut sekitar 95 persen pelajar yang duduk di kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar, pernah mengakses pornografi.
"Dampak buruk ini harus kita cegah," ujar Administratur PT LTT, Railin Ginting di Donggala, Selasa.
PT LTT merupakan perusahaan kelapa sawit di Sulawesi yang juga memiliki program pendidikan dan mengelola sekolah di bawah Yayasan Pendidikan Astra Agro Lestari.
Salah satu pencegahan tersebut, menurut Railin, dilakukan perusahaan dengan menggelar seminar bertema "Mencegah Kerusakan Otak pada Anak Akibat Teknologi Baru" pada 9 November lalu di SDS PT LTT.
Pesertanya adalah para guru tingkat TK hingga SMP, dan karyawan perusahaan. Total peserta mencapai 300 orang.
Menurut Elly Risman, M.Psi yang menjadi pembicara, ada beberapa hal yang menjadi ancaman besar dan dapat merusak otak anak diantaranya, internet, games, cerita, komik, handphone. Hal yang kelihatan biasa ini apabila tidak dikontrol dan dikendalikan justru menjadi sebuah ancaman besar yang siap menghancurkan masa depan dan moral anak-anak bangsa.
"Ada dua hal yang dapat dilakukan oleh orang tua agar terhindar dari hal-hal negatif akibat teknologi baru, yaitu menciptakan kehangatan dalam keluarga dan penghayatan beragama," katanya sambil mengingatkan peserta seminar pentingnya memperbaiki pola pengasuhan terhadap anak.
Selain itu, Elly juga menjelaskan langkah-langkah menjadi terapis bagi anak, yaitu dengan bersikap tenang, menghindari marah dan panik, serta bersikap memaafkan, meminta ampunkan dan bermusyawarah.
Di samping materi tentang tips-tips menghadapi teknologi baru, seminar juga diisi dengan materi tentang konservasi yang disampaikan bagian konservasi Astra Agro, Ilfa Alfirah.
"Kami berharap ke depan nanti kurikulum sekolah Yayasan Astra Agro Lestari makin berwawasan adiwiyata," kata Sri Wulan, dari Yayasan Pendidikan Astra Agro Lestari.

