Sinjai (ANTARA) - Kekeringan yang menyebabkan krisis air bersih sebagai dampak kemarau panjang di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan sudah meluas ke 39 desa dengan total penduduk terdampak mencapai 52.898 jiwa.
"Ini terjadi sebagai dampak dari el nino yang menyebabkan sumber mata air warga mengering dan mengalami krisis air bersih," kata Analis Bencana BPBD Sinjai Andi Ocktave Amier di Sinjai, Kamis.
Dia mengatakan dari 39 desa tersebut yang mengalami kekeringan tidak menyeluruh pada satu desa hanya ada sebagian atau satu dusun hingga 3 dusun yang mengalami kekeringan.
Cara dari 39 desa tersebut tersebar di 6 Kecamatan di Kabupaten Sinjai di antaranya Kecamatan Bulupodo, Tellu Limpoe, Sinjai Timur, Sinjai Tengah dan Sinjai Selatan serta Pulau Sembilan.
Dari lokasi yang mengalami kekeringan tersebut terdapat 15.315 keluarga yang terdampak.
Menyikapi kondisi tersebut lanjut dia, Pemkab Selayar telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan dan kebakaran lahan dengan SK Bupati Nomor 662 Tahun 2023.
Tersebut menyangkut imbauan pada warga untuk tidak melakukan pembukaan atau pembersihan lahan dengan cara membakar termasuk mengaktifkan kembali posko darurat El Nino.
Sementara untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga, pemerintah Kabupaten dan Kecamatan serta desa bersinergi menyiapkan tandon atau bak penampungan di lokasi-lokasi strategis yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.
Berita Terkait
SAR gabungan evakuasi 208 warga terisolir dampak bencana di Luwu Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 21:49 Wib
BNPB : Belasan rumah dan fasilitas publik rusak dampak banjir di Wajo Sulsel
Senin, 6 Mei 2024 13:10 Wib
Pj Gubernur Sulsel instruksikan pemda gunakan dana BTT tangani bencana alam
Minggu, 5 Mei 2024 14:46 Wib
Dandim 1408/BS pimpin penanaman 500 bibit pohon di Makassar
Sabtu, 4 Mei 2024 19:43 Wib
Pj Gubernur dan Kapolda Sulsel memantau dampak banjir dari udara
Sabtu, 4 Mei 2024 15:54 Wib
BPBD: Dampak longsor di Enrekang akses transportasi 3 kabupaten terputus
Jumat, 3 Mei 2024 22:14 Wib
Kejati Sulsel ajak santri Ponpres DDI Abrad Makassar jauhi narkoba
Rabu, 1 Mei 2024 19:09 Wib
OJK optimistis perbankan mampu hadapi pencabutan stimulus kreditur
Senin, 29 April 2024 18:26 Wib