Makassar (ANTARA) - Kabupaten Gowa menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Sulawesi Selatan dan 103 kabupaten yang mengikuti penilaian program I-Sim for Regencies 2023 di Indonesia.
I-Sim for Regencies merupakan program inisiatif berskema rating dan awarding untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi ekosistem Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Abdul Karim Dania di Gowa, Senin,
mengemukakan hal ini dapat menjadi motivasi dalam mendukung target pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Kabupaten Gowa.
"I-Sim for regencies 2023 adalah kegiatan yang dapat mendorong peningkatan kapabilitas pemerintah kabupaten terhadap standar daerah yang berkelanjutan secara internasional," katanya yang menerima tim verifikator.
Ia mengungkapkan rasa bangga karena Gowa berhasil masuk dalam penilaian itu.
Program tersebut merupakan kolaborasi antara PT Surveyor Indonesia (PT SI), Bappenas, APKASI dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Proses penilaian sudah memasuki tahap verifikasi dan validasi data yang dilakukan di 12 kabupaten, termasuk di Kabupaten Gowa.
Kabupaten Gowa telah mendorong dan berkontribusi terhadap upaya pencapaian TPB sebesar 63 persen dari indikator yang telah dilaksanakan dan telah mencapai target nasional.
"Kami percaya bahwa pencapaian ini diperoleh karena komitmen dan kerjasama lintas sektor," katanya.
Abdul Karim menyebut pelaksanaan pencapaian tujuan berkelanjutan diatur dalam Perpres Nomor 111 tahun 2020 yang mengatakan pemerintah daerah terlibat dalam penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi rencana aksi daerah TPB karena pemerintah daerah adalah salah satu faktor penting dalam pencapaian TPB di tahun 2030.
"Perlu disadari bersama bahwa sebagai garda terdepan, pemerintah daerah tidak mungkin bergerak sendiri, namun kolaborasi multi pihak adalah kunci penting dalam pencapaian TPB," ujar dia.
Oleh karena itu, Dia berharap TPB ini bukanlah sekadar sebuah agenda global, tetapi sebuah komitmen yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata di tingkat lokal.
Sehingga dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk memastikan setiap sektor mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat sipil, turut serta dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Diharapkan pelaksanaan verifikasi dan validasi lapangan ini dapat berjalan dengan lancar dan menjadi ajang produktif bermanfaat serta inspiratif.
"Semoga kabupaten Gowa bisa mempersembahkan yang terbaik untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan di tingkat Internasional," ujarnya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gowa, Sujjadan saat memaparkan capaian atau komitmen dalam pelaksanaan SDGs atau TPB di Kabupaten Gowa, menyampaikan salah satu program unggulan adalah Inovasi Kampung Rewako sebagai kluster ekonomi terpadu berbasis potensi lokal.
"Program ini menghasilkan berbagai goals seperti tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, kesetaraan gender, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, berkurangnya kesenjangan, kota dan permukiman berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab," katanya.
Usai mendengar pemaparan tersebut, Tim Verifikator Program I-SIM mengunjungi langsung Kampung Rewako Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga.
Ketua Tim Verifikator Angelina Pikki Silolo mengatakan penilaian lapangan dan validasi data ini hanya dilakukan di 12 kabupaten, salah satunya di Kabupaten Gowa. Program ini menjadi wadah saling belajar dan berbagi pengalaman antar kabupaten mengenai upaya pencapaian program SDGs pada 2030.
"Setelah penilaian rampung, penganugerahan bertajuk SDG Annual Conference 2023 dijadwalkan digelar pada November mendatang. Hasil I-SIM nantinya dapat menjadi acuan dan rekomendasi dalam penyusunan rencana strategis daerah (RAD)," ujarnya.
Beberapa anggota tim yang turut ikut dalam penilaian yakni Cintya Agni (anggota Tim Verval Regional), Bhakti Endratana (Senior Manager Surveyor Indonesia Sulam Papua) dan M Resky Tajuddin (Manager Pemasaran Surveyor Indonesia Sulam Papua).*