Polkes Bulukumba dan Kesdam XIV Hasanuddin raih dua penghargaan BKKBN
Makassar (ANTARA) - Poliklinik Kesehatan Bulukumba Kesehatan Daerah Militer XIV Hasanuddin sukses meraih dua penghargaan pada Pelayanan KB Nusantara dalam rangkaian peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.
"Dua penghargaan yang diraih itu adalah yaitu Juara Tiga Fasyankes TNI Angkatan Darat dengan Pelayanan KB terbanyak yaitu 807 akseptor dan Juara Tiga Pelayanan KB Kategori Umum untuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sebanyak 289 akseptor," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan Shodiqin dalam keterangan persnya di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayor Jenderal TNI Sukirman, pada Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia (Word Contraception Day) di Lapangan Rajawali Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (23/10).
Dengan mengangkat tema “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting” diharapkan seluruh daerah bergerak bersama dalam melayani KB yang bertujuan menekan angka stunting di lapangan.
Hari Kontrasepsi Dunia menjadi momentum dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga melalui penggunaan kontrasepsi yang ada.
"Termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain kasih sayang dan kebutuhan finansial, untuk anak pun bisa dimaksimalkan," kata Kaper BKKBN Sulsel mengutip pernyataan Sukirman.
Melalui momentum tersebut, diharapkan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya terkait pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dapat meningkat.
Pasalnya, perencanaan keluarga adalah hal penting yang harus dipersiapkan sebelum menikah. Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan dapat mengembangkan diri dan kemampuan karir untuk merencanakan kehamilan.
Sukirman juga menyebutkan, program Keluarga Berencana juga merupakan salah satu metode yang tepat untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.
Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam keterangan persnya mengatakan, pelayanan KB menjadi bukti nyata bahwa masalah stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, tetapi memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat.
Karena itu, pihaknya mengapresiasi jajaran TNI yang turut berkolaborasi dengan jajaran BKKBN di lapangan melalui sejumlah program seperti pelayanan kontrasepsi, Bapak Asuh Anak Stunting (BAAK) dan sebagainya.
"Dua penghargaan yang diraih itu adalah yaitu Juara Tiga Fasyankes TNI Angkatan Darat dengan Pelayanan KB terbanyak yaitu 807 akseptor dan Juara Tiga Pelayanan KB Kategori Umum untuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sebanyak 289 akseptor," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan Shodiqin dalam keterangan persnya di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayor Jenderal TNI Sukirman, pada Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia (Word Contraception Day) di Lapangan Rajawali Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (23/10).
Dengan mengangkat tema “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting” diharapkan seluruh daerah bergerak bersama dalam melayani KB yang bertujuan menekan angka stunting di lapangan.
Hari Kontrasepsi Dunia menjadi momentum dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga melalui penggunaan kontrasepsi yang ada.
"Termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain kasih sayang dan kebutuhan finansial, untuk anak pun bisa dimaksimalkan," kata Kaper BKKBN Sulsel mengutip pernyataan Sukirman.
Melalui momentum tersebut, diharapkan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya terkait pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dapat meningkat.
Pasalnya, perencanaan keluarga adalah hal penting yang harus dipersiapkan sebelum menikah. Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan dapat mengembangkan diri dan kemampuan karir untuk merencanakan kehamilan.
Sukirman juga menyebutkan, program Keluarga Berencana juga merupakan salah satu metode yang tepat untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.
Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam keterangan persnya mengatakan, pelayanan KB menjadi bukti nyata bahwa masalah stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, tetapi memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat.
Karena itu, pihaknya mengapresiasi jajaran TNI yang turut berkolaborasi dengan jajaran BKKBN di lapangan melalui sejumlah program seperti pelayanan kontrasepsi, Bapak Asuh Anak Stunting (BAAK) dan sebagainya.