Jakarta (ANTARA) - Babak penyisihan Grup E Piala Dunia U-17 menarik ditunggu karena mereka akan menampilkan empat gaya bermain, yakni Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Utara.
Melihat jejak perjalanan kontestan di Grup E hingga lolos ke Piala Dunia U-17 di Indonesia, maka tak terlalu berlebihan jika Grup F ini dipenuhi dengan tim kejutan karena mereka lolos ke Piala Dunia U-17 .
Tim di Grup E ini bukan menjadi juara dalam turnamen yang mengantarkan mereka lolos ke Indonesia, ada yang sebagai runner up dan ada yang peringkat ketiga yang mengantarkan mereka ke Piala Dunia U-17.
Namun demikian, pertarungan empat tim yang bertanding dalam babak penyisihan di Grup E ini akan menjadi menarik karena tim yang berlaga di grup ini datang dari empat budaya sepakbola berbeda, sehingga ajang Piala Dunia di Indonesia ini menjadi laga adu gengsi kemajuan sepakbola di wilayah mereka masing-masing.
Prancis yang diunggulkan di Grup ini akan menjaga gengsi Eropa sebagai wilayah yang paling maju dalam industri sepak bola. Gaya teks book permainan yang persisi khas Eropa diwarnai dengan bakat-bakat pemain keturunan imigran akan ditampilkan Prancis untuk lolos dari fase grup.
Meski memiliki materi yang berkualitas dan menjadi unggulan di Grup E Piala Dunia U-17, Prancis tentu tidak akan mudah melalui lawan-lawannya di babak penyisihan Grup yang akan digelar di Kota Jakarta dan Bandung.
Prancis dikepung tiga kekuatan sepakbola dengan tradisi berbeda mulai dari Burkina Faso yang merupakan tim dari Benua Afrika, Amerika Serikat dari zona CONCACAF dan Korea Selatan yang merupakan kekuatan sepak bola terbesar dari benua Asia.
Burkina Faso menjadi penantang terkuat Prancis jika dilihat dari kiprah mereka di Piala Dunia U-17. Tim asal Afrika Barat ini telah lima kali tampil di Piala Dunia U-17 dengan penampilan terbaik mereka terjadi pada tahun 2001 yakni lolos dari penyisihan grup dan mendapat peringkat tiga di akhir kompetisi. Di tahun ini Prancis tampil sebagai juara.
Para pemain Burkina Faso akan menampilkan keterampilan sepak bola khas Afrika yang mengandalkan bakat alam. Dengan bermain sepak bola seakan bersenang-senang, hal yang tak terduga kerap ditampilkan tim-tim asal Afrika.
Tim Amerika Serikat juga perlu diperhitungkan. Dengan memadukan gaya sepak bola latin dan sepak bola akademis Eropa, para pemain negara Paman Sam biasanya tampil penuh percaya diri.
Korea Selatan akan menjaga muruah Asia dengan penampilan militan penuh determinasi. Ditunjang fisik mumpuni, etos kerja tinggi dan tekun, serta mental baja, maja bukan tidak mungkin tim dari Negeri Ginseng ini akan membuat kejutan.
Berikutnya: Profil Tim Prancis
Profil Tim Prancis
Prancis datang ke Indonesia membawa 21 pemain berbakat yang baru saja menjadi finalis Piala Eropa U-17. Mereka kurang beruntung karena kalah dari Jerman melalui adu penalti dengan skor 5-4 di partai final.
Prancis satu kali menjadi kampiun Piala Dunia U-17 pada 2001 di Trindad Tobago dan mereka saat itu menang 3-0 atas Nigeria di partai final. Mereka memiliki sosok pemain Mathis Lambourde yang berasal dari Tim Rennes B yang sudah bermain 15 kali main dan mencetak 9 gol.
Pemain kelahiran 9 Jan 2006 ini memiliki tinggi 179 sentimeter yang membuat dirinya memiliki fisik yang kokoh serta kecepatan dalam menggiring bola serta insting yang kuat dalam mencetak gol.
Dengan komposisi serta bakat pemain, Prancis bisa melenggang partai selanjutnya tapi mereka tentu harus beradaptasi dengan kondisi cuaca di Indonesia yang relatif panas.
Di babak penyisihan, mereka dua kali bermain sore yakni saat melawan Burkina Faso di Jakarta dan menghadapi Amerika Serikat di Bandung, kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim dari Eropa untuk menyesuaikan diri.
Berikutnya: Profil Tim Burkina Faso
Profil Tim Burkina Faso
Burkina Faso tak dapat dipandang sebelah mata karena mereka berpengalaman bermain di turnamen usia muda ini, apalagi pernah menjadi peringkat ketiga dalam gelaran Piala Dunia U-17 2001 seusai mengalahkan Argentina di perebutan tempat ketiga.
Selain itu mereka sudah lima kali lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 sehingga menjadi modal mereka berlaga di kejuaraan tersebut. Pelatih Burkina Faso Brahima Traore menyatakan generasi yang dibawa saat ini ke Indonesia lebih baik dari generasi 2001.
Mereka memiliki penyerang lincah Suleymane Alio yang menjadi salah satu kekuatan pelatih yang pernah merumput di Liga Indonesia. Suleymane merupakan pemain terbaik di Piala Afrika U-17 yang akan menjadi ujung tombak tim di Piala Dunia U-17.
Tim berjuluk Petits Etalons ini tentu tidak terkendala dengan cuaca panas di Indonesia sehingga mereka akan lebih cepat beradaptasi.
Mereka datang ke Piala Dunia U-17 tentu tak ingin sekedar menjadi pelengkap. Namun mereka memiliki mental bertanding yang kuat yang ditunjukkan saat mereka berjuang lolos ke Piala Dunia ini.
Burkina Faso ingin melampaui capaian mereka di tahun 2001 yang artinya target mereka bisa lolos ke partai final dalam gelaran ini, apakah mereka mampu.
Berikutnya: Profil Tim Amerika Serikat
Profil Tim Amerika Serikat
Amerika Serikat menjadi negara terbanyak tampil di Piala Dunia U-17 bersama Brasil. Gelaran di Indonesia menjadi penampilan ke-18 mereka di putaran final
Negara Paman Sam itu pernah menginjak perempat final sebanyak lima kali dan pencapaian terbaik mereka adalah menjadi peringkat keempat pada Piala Dunia U-17 1999.
Salah satu pemain kunci yang mereka miliki saat ini adalah Keyrol Figueroa yang saat ini memperkuat Liverpool U-18 di Inggris. Sang bintang utama ini mencetak tujuh gol dari tujuh laga di Kejuaraan CONCACAF.
Amerika Serikat lolos ke Piala Dunia U-17 usai menjadi peringkat kedua CONCACAF setelah kalah dari Meksiko di partai final dan Piala Dunia sebagai tempat pembuktian kapasitas mereka untuk menjadi yang terbaik.
Pelatih Amerika Serikat Gonzalo Segares tentu ingin membuat catatan indah di Indonesia dengan membawa tim mereka tampil garang di Grup E dalam menghadapi lawan-lawan mereka.
Berikutnya: Profil Tim Korea Selatan
Profil Tim Korea Selatan
Korea Selatan merupakan salah satu tim sepakbola kuat di Asia dan mereka pernah mencapai babak perempat final Piala Dunia U-17 sebanyak tiga kali yaitu pada 1987, 2009 dan Piala Dunia U-17 Brasil pada 2019.
Pencapaian ini yang menjadi cambuk bagi mereka untuk melaju lebih baik di Piala Dunia U-17 2023. Bermain di Indonesia tentu menjadi sebuah keuntungan bagi negeri Ginseng tersebut karena semangat sesama negara Asia seakan bermain di negeri sendiri.
Mereka lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 setelah menjadi runner up Piala Asia U-17 yang dikalahkan Jepang di partai final.
Adaptasi cuaca di Indonesia serta kemampuan anak-anak Korea Selatan yang bermain dengan stamina penuh, ngotot serta keterampilan pelatih Byung Sung-Hwan dalam meramu taktik akan menjadi kekuatan tersendiri agar tim ini dapat lolos dari babak penyisihan.
Korea Selatan memiliki pemain kunci yakni Yun Do-Yong yang memiliki keterampilan membawa bola yang baik. Pemain kidal ini sukses menjadi motor serangan tim U-17 Korea Selatan. Dia memiliki kaki kiri yang baik serta akurasi tinggi sehingga menjadi senjata utama saat mendapatkan tendangan bebas atau memberikan umpan matang kepada rekan-rekannya di depan gawang.
Korea Selatan tentu akan berjuang habis-habisan di Grup E menghadapi tim hebat Prancis, Amerika Serikat hingga Burkina Faso untuk mengamankan tiket ke babak 16 besar.
Berikutnya: Jadwal Pertandingan Grup E
Jadwal Pertandingan Grup E :
12 November 2023
1. Prancis Vs Burkina Faso di Jakarta Internasional Stadium pukul 16.00 WIB
2. Korea Selatan Vs Amerika Jakarta Internasional Stadium pukul 19.00 WIB
15 November 2023
3. Amerika Serikat Vs Burkina Faso Jakarta Internasional Stadium pukul 16.00 WIB
4. Prancis Vs Korea Selatan Jakarta Internasional Stadium pukul 19.00 WIB
18 November 6, 2023
5. Amerika Serikat Vs Prancis di Stadion Si Jalak Harupat Bandung pukul 16.00 WIB
6. Burkina Faso Vs Korea Selatan di Stadion Si Jalak Harupat Bandung pukul 19.00 WIB