Mamuju (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris mengatakan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
"Pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Sulbar ada pada industri-industri yang bergerak di sektor UMKM," kata Muhammad Idris, setelah mengikuti pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI) 2023, di Mamuju, Kamis.
Pertemuan tahunan Bank Indonesia 2023 yang mengangkat tema 'Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional' digelar secara nasional dan diikuti seluruh pemerintah daerah, termasuk Pemprov Sulbar.
Pertumbuhan ekonomi Sulbar sendiri pada Triwulan III tahun 2023 kata Muhammad Idris, mencapai 7,5 persen.
Hal itu menurutnya, tidak terlepas dari sumbangan sektor UMKM yang ada di Sulbar.
"UMKM kita itu lumayan cepat pemulihannya pascapandemi COVID-19 dan itu di luar kalkulasi bahwa UMKM ternyata menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar," terang Muhammad Idris.
.
Pertumbuhan ekonomi Sulbar pada Triwulan III yang mencapai 7,5 persen kata Muhammad Idris, merupakan capaian tertinggi sejak 2016.
Capaian itu kata dia, harus ditingkatkan demi kemajuan Sulbar ke depannya.
"Kita ingin pertahankan itu, mudah-mudahan di Triwulan VI itu tetap kita bisa capai 7,5 persen," katanya.
Capaian tersebut menurut Muhammad Idris merupakan kemajuan yang luar biasa bagi Sulbar.
Ia berharap, seluruh pemangku kepentingan dari segala bidang yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi untuk tetap bergerak.
"Ini satu kemajuan yang luar biasa sehingga kami minta juga, semua pemangku kepentingan di bidang yang menangani inflasi dan sektor perkreditan, bagaimana menumbuhkan penggerak ekonomi kita. Itu mudah-mudahan bisa kita capai," ujar Muhammad Idris.
Ia juga menyampaikan bahwa sektor investasi menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi Sulbar yang lebih besar lagi.
Sehingga Sekda berharap investasi di Sulbar harus terus didorong melalui sinergi para pemangku kepentingan.
"Kita harus bisa mendorong datangnya atau masuknya investasi itu. Ke depan, untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi, kita harus memberikan perkuatan kapasitas, dorongan kepada pelaku usaha, terutama untuk hal-hal yang mempengaruhi jalannya kebijakan di sektor perkreditan," kata Muhammad Idris.