Makassar (ANTARA) - Petani di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, berharap budidaya tanaman pisang cavendish meningkatkan perekonomian di tengah ketidakpastian harga pisang lokal saat ini.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bunga Harapan Jaya Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke, Muh Arsad, dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengaku sudah lama menjadi petani pisang gepok dan pisang lokal lainnya. Namun banyak kendala mulai dari kepastian pasar hingga naik turun harga.
"Dari sejak dulu menjadi petani pisang tapi pisang gepok, sekarang ini karena adanya program baru ini pisang cavendish, sehingga saya lihat lagi lebih ingin, karena saya tahu dan saya dengar dari Penjabat Gubernur Sulsel bahwa di Lampung itu petani sukses membudidayakan pisang cavendish," ujarnya.
Menurut dia, salah satu yang menjadi daya tarik pisang cavendish karena harganya tinggi dan pasarnya sampai mancanegara.
"Karena harganya tinggi dan itu adalah barang ekspor, sehingga kami berharap dan kami bersedia atas nama petani Kabupaten Bantaeng untuk menanam pisang ini, dan untuk mensejahterakan terutama saya pribadi, anggota saya dan lahan saya siap sekitar 20 hektare di Kecamatan Gantarangkeke," katanya.
Para petani berharap budidaya pisang cavendish berhasil di Bantaeng, karena dirinya sudah membuktikan sebelumnya memang enak dan berbeda dengan rasa pisang lokal. Bahkan dirinya sudah pernah menanam, dipesan secara daring dari Jawa.
"Kami harap bahwa bibit ini didatangkan di Bantaeng sesuai permintaan petani yang memang cocok lahannya, sehingga kami juga bisa sejahtera karena pisang cavendish," harapnya.
Kelompok Tani Desa Bonto Raja Kecamatan Bantaeng Abdul Hamid, juga berharap lewat program penanaman pisang cavendish ini dapat mengubah wajah ekonomi masyarakat Kabupaten Bantaeng, khususnya petani pisang.
"Harapan kami sebagai petani kepada Bapak Gubernur dan Bapak Bupati Bantaeng, bagaimana supaya peningkatan kualitas perekonomian masyarakat Kabupaten Bantaeng, khusus bagi petani pisang cavendish ke depannya bisa meningkat dan lebih baik lagi," ucapnya.
Ketua Kelompok Tani Sahabat, Desa Bonto Bontoa Kecamatan Tompobulu, Jamaluddin menilai selama lahan mereka ditanami umbi-umbian dan jagung, tidak pernah mendapatkan hasil maksimal dan kurang berhasil.
"Lahan ini dulu kita tanami ubi dan jagung tapi kurang memuaskan. Mudah-mudahan dengan pisang cavendish berhasil, apa yang diharapkan masyarakat yang ada di kelompok Tani Sahabat ini. Mudah-mudahan pisang cavendish ini dapat berhasil dengan baik dan bisa juga ditanam oleh petani-petani yang lain juga," jelasnya.
Berita Terkait
Gubernur Sulbar dukung pengembangan 2.500 pohon pisang cavendish di Pasangkayu
Rabu, 13 November 2024 15:17 Wib
BI Sulbar: Produksi pisang mencapai 184 ribu ton per tahun
Sabtu, 14 September 2024 12:21 Wib
Pemkab Polman siapkan lahan 100 hektare kembangkan pisang cavendish
Rabu, 24 Juli 2024 0:14 Wib
Pemprov Sulbar sosialisasi program pengembangan pisang cavendish skala bisnis
Senin, 22 Juli 2024 16:17 Wib
Gubernur Sulbar motivasi UMKM kembangkan usaha produk pisang
Rabu, 17 Juli 2024 22:19 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar kunjungi sentra budidaya pisang kepok di Sulsel
Senin, 8 Juli 2024 11:24 Wib
Dinas TPH-Bun yakin pisang cavendish rambah pasar ekspor
Kamis, 27 Juni 2024 20:55 Wib
Pemprov Sulbar siapkan lahan pembibitan pisang Cavendish di Mamuju
Jumat, 21 Juni 2024 21:46 Wib